Pembangunan Rumah Difabel Pati Korban Gempa Bantul Diajukan ke BNPB
Umar Hanafi
Rabu, 5 Juli 2023 12:34:08
Rumah yang diketahui dihuni dua difabel itu ambruk Minggu (2/7/2023) lalu. Sementara gempa diduga ambruk akibat gempa Bantul bermagnitudo 6,4 itu terjadi Jumat (30/6/2023).
Perangkat Desa Cebolek Kidul Mashadi mengatakan, permintaan bantuan ini diajukan lantaran Pemdes tidak mempunyai anggaran untuk pembangunan rumah yang mengalami roboh atau bencana. Maka dari itu, perlu pihak lainnya untuk membangun rumah milik Normanto (73) itu.
Baca: Gempa Bantul Diduga Picu Rumah Milik Difabel di Pati Ambruk”Pemerintah Desa mau mengajukan ke Disperkim dan BNPB agar mendapatkan bantuan rumah anti gempa. Kita berupaya mencari dana di luar. Estimasi membutuhkan Rp 100 juta,” ujar Mashadi, Rabu (5/7/2023).
Ia mengungkapkan sebenarnya Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Pati telah memberikan bantuan dana Rp 10 juta untuk pembangunan rumah yang ambruk tersebut.
Namun, dana tersebut tak cukup untuk membangun kembali rumah tersebut. Pihaknya pun mengaku butuh bantuan dari pihak lain agar rumah yang terletak di RT 3 RW 4 itu kembali terbangun.
”Baznas Rp 10 juta, Dinsos sudah memberikan alat tempat tidur dan lainnya. Dari Baznas menjanjikan bakal memberikan lagi Rp 5 juta kalau sudah terbangun 75 persen. Tapi dana dari mana? Maka kami ajukan bantuan,” kata dia.
Seperti diketahui, rumah milik Normanto ambruk, Minggu (2/7/2023) lalu. Ambruknya rumah itu diduga dipicu gempa Bantul dan kontruksi bangunan yang tidak kokoh.
Baca: Detik-Detik Rumah Milik Difabel Pati Ambruk Diduga Akibat Gempa BantulNormanto merupakan penyandang disabilitas mental alias orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Selain dihuni Nurmanto, rumah itu juga dihuni oleh anak Normanto yang bernama Sudarman (31). Anak lelakinya ini merupakan penyandang disabilitas tunawicara.Ambruknya rumah Normanto terjadi pada Minggu (2/7/2023) pagi. Saat itu, Normanto berada di dalam rumah bagian belakang. Sementara anaknya sedang pergi.Beruntung rumah tembok itu tidak seketika roboh. Melainkan roboh perlahan, sehingga Normanto bisa diselamatkan oleh warga. Meskipun ia sempat tertimpa kayu dan mengalami cedera ringan.Saat ini, penghuni rumah mengungsi di rumah kerabatnya. Normanto mengungsi di Desa Sidomukti, Kecamatan Margoyoso. Sedangkan anaknya mengungsi di rumah saudara lainnya yang dekat dengan lokasi kejadian. Editor: Supriyadi
Murianews, Pati – Pembangunan rumah milik difabel atau penyandang disabilitas yang ambruk diduga dipicu gempa Bantul kini diajukan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Rumah yang diketahui dihuni dua difabel itu ambruk Minggu (2/7/2023) lalu. Sementara gempa diduga ambruk akibat gempa Bantul bermagnitudo 6,4 itu terjadi Jumat (30/6/2023).
Perangkat Desa Cebolek Kidul Mashadi mengatakan, permintaan bantuan ini diajukan lantaran Pemdes tidak mempunyai anggaran untuk pembangunan rumah yang mengalami roboh atau bencana. Maka dari itu, perlu pihak lainnya untuk membangun rumah milik Normanto (73) itu.
Baca: Gempa Bantul Diduga Picu Rumah Milik Difabel di Pati Ambruk
”Pemerintah Desa mau mengajukan ke Disperkim dan BNPB agar mendapatkan bantuan rumah anti gempa. Kita berupaya mencari dana di luar. Estimasi membutuhkan Rp 100 juta,” ujar Mashadi, Rabu (5/7/2023).
Ia mengungkapkan sebenarnya Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Pati telah memberikan bantuan dana Rp 10 juta untuk pembangunan rumah yang ambruk tersebut.
Namun, dana tersebut tak cukup untuk membangun kembali rumah tersebut. Pihaknya pun mengaku butuh bantuan dari pihak lain agar rumah yang terletak di RT 3 RW 4 itu kembali terbangun.
”Baznas Rp 10 juta, Dinsos sudah memberikan alat tempat tidur dan lainnya. Dari Baznas menjanjikan bakal memberikan lagi Rp 5 juta kalau sudah terbangun 75 persen. Tapi dana dari mana? Maka kami ajukan bantuan,” kata dia.
Seperti diketahui, rumah milik Normanto ambruk, Minggu (2/7/2023) lalu. Ambruknya rumah itu diduga dipicu gempa Bantul dan kontruksi bangunan yang tidak kokoh.
Baca: Detik-Detik Rumah Milik Difabel Pati Ambruk Diduga Akibat Gempa Bantul
Normanto merupakan penyandang disabilitas mental alias orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Selain dihuni Nurmanto, rumah itu juga dihuni oleh anak Normanto yang bernama Sudarman (31). Anak lelakinya ini merupakan penyandang disabilitas tunawicara.
Ambruknya rumah Normanto terjadi pada Minggu (2/7/2023) pagi. Saat itu, Normanto berada di dalam rumah bagian belakang. Sementara anaknya sedang pergi.
Beruntung rumah tembok itu tidak seketika roboh. Melainkan roboh perlahan, sehingga Normanto bisa diselamatkan oleh warga. Meskipun ia sempat tertimpa kayu dan mengalami cedera ringan.
Saat ini, penghuni rumah mengungsi di rumah kerabatnya. Normanto mengungsi di Desa Sidomukti, Kecamatan Margoyoso. Sedangkan anaknya mengungsi di rumah saudara lainnya yang dekat dengan lokasi kejadian.
Editor: Supriyadi