Rabu, 19 November 2025

Murianews, Pati – Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo melarang relawannya melontarkan isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) dalam berkampanye. Menurutnya hal itu bisa memecah belah bangsa Indonesia. 

Pernyataan tersebut disampaikan dalam acara peringatan hari ulang tahun (HUT) pertama DGP8 di Lapangan Mojoagung, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Kamis (27/7/2023). Dalam acara itu, Ganjar hadir via zoom. 

Ia pun meminta relawan untuk menyuarakan gagasan tentang penanganan permasalahan Indonesia saat ini. Menurutnya, cara ini lebih efektif dan baik dibandingkan menyuarakan isu SARA. 

”Jangan berkampanye isu SARA dan konflik identitas. Kita bicara konseptual (saja). Bagaimana pertanian hijuan, isu lingkungan, isu perempuan, difabel dan dan sebagian,” kata Ganjar. 

Ganjar juga meminta relawannya untuk menyatukan barisan agar tidak mudah dipecah-belah. Ia juga berharap relawannya bergerak door to door. 

”Kita punya greget dan persatuan yang sama yang tidak goyah dengan siapapun. Saya terharu. Luar biasa. Dua kali pemilu kita mendukung Joko Widodo berdarah bersama-sama. Godaan terus muncul-kita keukeuh kita teguh,” pungkas dia. 

Seperti diketahui, acara itu dihadiri ribuan relawan dari berbagai daerah di Indonesia. Mulai dari Aceh, Sumatra Utara, Papua, Louksumawe, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Bandung, Bali, Madura dan semua kota/kabupaten di Jawa Tengah 

Dalam acara itu, berbagai pameran stand usaha mikro kecil menengah (UMKM) juga digelar. DPG8 berharap sektor UMKM semakin berkembang di tangan Ganjar Pranowo bila terpilih menjadi Presiden. 

”UMKM berdampak pandemi, semoga kalau menjabat nanti bisa memikirkan UMKM. Ini diutamakan dari luar,” pungkas Ketua DGP8 Pati Noor Chamim. 

 

Editor: Supriyadi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler