Kemarau, Rawa di Pati Ini jadi ”Surga” Dadakan Pemburu Senja

Murianews, Pati – Musim kemarau ternyata menjadi momen yang dinantikan para pemburu senja di Kabupaten Pati. Pasalnya, perubahan musim ini membuat sejumlah rawa, khususnya Rawa Jambean Kidul.

Di luar dugaan, rawa Jambean Kidul ini menjadi magnet sendiri untuk mencari spot foto senja. Utamanya para kawula muda yang sering disebut sebagai pemburu senja.

Berdasarkan pantauan Murianews.com, puluhan kawula muda berbondong-bondong ke rawa desa tersebut menjelang sore hari. Mereka datang menggunakan motor untuk menikmati ”surga” dadakan tersebut. 

Butuh perjalanan sekitar 10 menit dari pemukiman untuk sampai di rawa tersebut. Hamparan rawa mengering menyambut para kawula muda. 

Saat musim hujan, permukaan rawa digenangi air. Sementara ketika musim kemarau seperti sekarang ini, rawa ditumbuhi  rumput liar dan ilalang. Hanya sebagian rawa yang masih digenangi air. Terlihat beberapa burung bangau mencari ikan di sana. 

”Tinggal sedikit yang tergenang air kalau musim kemarau kayak gini. Tapi airnya ndak pernah hilang. Tetap ada walupun sedikit,” ujar salah satu warga, Leo. 

Pegunungan Muria dan Patiayam menjadi latar rawa tersebut. Pemandangan semakin indah saat matahari mulai tenggelam di ufuk barat. Kamera handphone para kamula muda bersiap-siap mengabadikan momen sunset. 

”Ini sejak bulan lalu sudah mengering. Sebenarnya sudah biasa. Setiap ada kemarau seperti ini. Tapi setelah viral di medsos jadi lebih banyak. Pengunjung tidak hanya dari Desa Jambean Kidul tapi juga dari luar desa. Lumayan untuk refresing,” imbuh Leo. 

Hal senada juga diungkapkan pengunjung lainnya, Fita. Warga Margorejo ini rela menuju rawa-rawa lantaran ingin menikmati sunset dan refresing di tengah penatnya pekerjaan. Apalagi tidak perlu membayar karcis untuk berwisata dadakan di sana. 

”Ke sini untuk refresing. Sebelumnya rawa-rawa terus kering jadi kayak gini. Ini mulai akhir-akhir ini seperti ini. Dulunya ada airnya terus surut ternyata pandangan bagus. Jadi ke sini,” pungkas dia. 

Editor: Supriyadi