Kamis, 20 November 2025

Murianews, Pati – Kekeringan sudah menjadi bencana tahunan bagi warga Desa Tanjungsekar, Kecamatan Pucakwangi, Pati, Jawa Tengah. Setiap musim kemarau datang, bencana ini ikut menyertai. Warga pun membutuhkan bantuan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

Salah satu warga Zaenul Arifin mengatakan kekeringan sudah terjadi sejak puluhan tahun. Saat musim kemarau, ia dan warga lainnya kesulitan mendapatkan air bersih. 

Kebanyakan sumur warga sudah mulai mengering. Ada beberapa sumur yang masih mengeluarkan sumber air, namun jumlahnya tidak cukup untuk kebutuhan warga. 

”Memang menjadi langganan, kalau kemarau panjang seperti ini mengalami kekeringan. Beberapa bulan ini kurang lebih dua bulan sudah kesulitan mendapatkan sumber air. Dari dulu memang sulit. Sudah puluhan tahun,” kata dia yang juga Ketua Karang Taruna Dukuh Dayu ini, Selasa (22/8/2023). 

Warga pun saat ini mengandalkan bantuan air bersih dari berbagai instansi. Namun jumlahnya belum memenuhi kebutuhan warga. Dropping air bersih hanya terjadi dua atau tiga hari sekali. 

”Jadi warga sementara mengandalkan bantuan dropping air. Biasanya langsung habis. Kalau warganya banyak langsung habis. Ada lima titik penampungan. Dropping itu tidak setiap hari. Kadang dua hari atau tiga hari sekali,” kata dia. 

Setiap dropping air, sekitar tiga tangki air bersih digelontorkan di desa itu. Tidak sampai satu hari, air itu sudah habis. Ini membuat beberapa warga terpaksa membeli air galon untuk kebutuhan minum. 

”Biasanya mengandalkan sumur dan embung. Tapi kalau musim kemarau saat ini ndak bisa digunakan untuk konsumsi. Embung keruh. Sementara sumur kering. Sebagian besar ndak keluar. Kalau tidak kering airnya asin,” pungkas dia. 

Warga sudah lelah dengan menjadi langganan kekeringan. Mereka pun berharap ada solusi dari pemerintah agar bencana kekeringan tidak menghantui mereka saat musim kemarau datang. 

Editor: Supriyadi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler