Rabu, 19 November 2025

Murianews, Pati – Kurikulum Merdeka dinilai belum siap untuk diterapkan di semua sekolah di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Pasalnya, sarana dan prasarana sekolah disebut masih belum memenuhi untuk menjalankan sistem pendidikan itu.

Ini diungkapkan Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pati Roihan. Ia menilai perlu perbaikan sarana dan prasarana untuk menjelankan Kurikulum Merdeka. 

”Siapa yang berani menjamin Kurikulum Merdeka Belajar yang gegap gempitanya mau di implementasikan? Ini anak-anak sekolah susah. Sarprasnya belum terpenuhi semua,” ujar Roihan, Sabtu (9/9/2023). 

Politisi Partai Nasdem itu menegaskan bahwa dirinya tak menolak adanya kurikulum terbaru itu. Namun dirinya menyebut semua sekolah tidak bisa dipukul rata untuk menjalankan Kurikulum Merdeka. 

”Lembaga pendidikan di daerah ini mau distandarkan semua, baik negeri maupun swasta, tapi ini tidak sama kemampuannya. Saya pada dasarnya mendukung tapi ini perlu menjadi perhatian kita semua. Ini menjadi momentum yang tepat membahas terkait standarisasi ini,” ujarnya.

Belum lagi, kata Roihan, keberlangsungan Kurikulum Merdeka ini belum pasti. Sehingga, menurutnya, hal itu akan memberikan dampak negatif kepada anak sekolah.

”Kalau kurikulum ganti-ganti nanti yang menjadi korban anak-anak. Jangan-jangan Menteri Pendidikan berganti, nanti kurikulumnya berganti lagi. Kurikulum yang tematik kemarin saja belum tuntas,” lanjut dia.

Selain itu, Roihan menyatakan bahwa perubahan kurikulum akan mengubah paradigma guru dalam melaksanakan pembelajaran. Apalagi, lanjut dia, saat ini masih banyak sekolah yang kekurangan tenaga pendidik.

”Kemudian belum lagi untuk menyiapkan tenaga pendidiknya. Banyak guru yang sudah pensiun. Saya semangat sekali kalau membahas pendidikan karena ini investasi buat masa depan. Tapi jangan terus berubah-ubah,” jelasnya.

Editor: Ali Muntoha

Komentar

Terpopuler