Kamis, 20 November 2025

Murianews, Pati – Puluhan warga menggeruduk Kantor Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan) Pemerintah Kabupaten Pati, Senin (9/10/2023). Mereka menyebut ada mafia di balik perekrutan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). 

Kebanyakan massa merupakan warga Kecamatan Dukuhseti. Sebagian kecil lainnya berasal dari Pati Kota. Mereka tergabung dalam organisasi Mantra. 

Sebelum mendatangi Kantor BKPP, mereka terlebih dahulu berkumpul di Alun-alun Pati. Dengan membawa berbagai sepanduk mereka kemudian berjalan kaki mengelilingi alun-alun sebanyak dua kali. Setelah itu massa beranjak ke Kantor BKPP. 

Koordinator aksi Yayak Gundul mengaku kecewa dengan formasi PPPK Kabupaten Pati tahun ini. Di mana 600 formasi hanya terdiri dari 100 tenaga kesehatan dan 500 tenaga pengajar. 

”Dari Satpol PP, OPD lainnya belum pernah tersentuh formasi PPPK. Tiga kali ini dari nakes dan guru yang menjadi formasi. Kemudian kami mendesak mengangkat Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) kontrak di RSUD Soewondo yang kerjanya di atas 2 tahun untuk diangkat menjadi pegawai tetap BULD,” tutur dia. 

Pihaknya juga meminta pengabdian menjadi faktor utama untuk merekrut PPPK. Menurutnya, Tenaga Harian Lepas (THL) yang mengabdi 5 tahun tidak bisa bersaing dengan peserta perekrutan PPPK yang baru lulus perguruan tinggi bila hal ini tidak menjadi bahan pertimbangan. 

Ia juga mendesak untuk melakukan pengujian forensik Computer Assisted Test (CAT). Pihaknya mencium ada kecurangan dalam sistem CAT ini. Menurutnya, munculnya mafia dari sistem ini. 

”Kami mencurigai ada pengondisian. Lulus ndak lulus dibuat lulus. Polisi saya yakin mau menguji forensik CAT. Yang terakhir buka dan audit belanja perekutan PPPK. Kalau tidak diindahkan kami akan melaju ke provinsi,” tutur dia. 

Dalam aksi itu, ia mengakui hanya dua THL yang mengikuti demontrasi itu. Menurutnya, ini lantaran adanya ancaman kepada THL untuk tidak mengikuti demontrasi. 

”Mereka diduga mendapatkan ancaman. Ada yang mengadu,” pungkas dia. 

 

Editor: Supriyadi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler