Murianews, Pati – Harga rempah-rempah di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, melonjak hingga pada akhir musim kemarau ini. Bahkan kenaikan harga bahan-bahan herbal ini mencapai 100 persen.
Berdasarkan pantaun Murianews.com di Pasar Puri Pati, harga berbagai jenis rempah-rempah mengalami kenaikan. Mulai dari jahe gajah, jahe emprit, serai hingga kapulaga.
”Empon-empon (rempah-rempah) mengalami kenaikan. Jahe gajah Rp 35 ribu, normalnya Rp 28 ribu per kilogram. Kemudian, jahe emprit Rp 25 ribu per kilogram, normalnya Rp 14 ribu. Kemudian, serai saat ini Rp 6 ribu per satu ikat, biasanya Rp 3 ribu,” tutur salah satu penjual di Pasar Puri Pati, Ani.
Ia mengungkapkan, kenaikan ini muncul sejak beberapa bulan yang lalu. Kenaikan ini dinilai terjadi lantaran musim kemarau panjang yang melanda Indonesia. Tak terkecuali di Bumi Mina Tani.
Ani mengungkapkan kenaikan harga tak hanya terjadi pada rempah-rempah. Kebanyakan komoditas pertanian mengalami kenaikan pada bulan November 2023 ini.
”Semua naik. Beras naik. Cabai naik. Sayur juga naik. Tapi Alhamdulillah penjualan masih sama. Karena memang masyarakat butuh ya,” ungkap dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Pati Hadi Santoso mengamini kenaikan berbagai komoditas ini. Ia mengatakan, kenaikan berbagai jenis hasil pertanian ini disebabkan stok mulai menipis.
”Penyebabnya panen berkurang dan stok menipis. Sehingga harga naik. Tapi stok kami pastikan masih aman hingga akhir tahun ini,” pungkas dia.
Editor: Zulkifli Fahmi



