Musim Hujan, KPU Pati Petakan TPS Rawan Banjir
Umar Hanafi
Sabtu, 9 Desember 2023 16:11:00
Murianews, Pati – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pati mengaku sudah memetakan tempat pemungutan suara (TPS) yang rawan tergenang banjir.
Kasubag Keuangan dan Logistik KPU Kabupaten Pati, Ulin Mahfudiansyah mengatakan ada sejumlah TPS di beberapa kecamatan yang rawan diterjang banjir. Seperti di Kecamatan Sukolilo, Tambakromo, Gabus, Jakenan, Jaken, Winong dan di Kecamatan Juwana.
”TPS rawan banjir sudah dipetakan. Ada beberapa data. Nanti ditinjau kembali. Di antaranya di Kecamatan Sukolilo, Tambakromo dan Juwana,” tutur Ulin saat menerima logistik Pemilu di Gudang KPU Pati, Sabtu (9/12/2023).
Ia tidak menjelaskan jumlah TPS yang berpotensi mengalami bencana banjir. Meskipun demikian, panitia pemilihan umum di tingkat kecamatan-kecamatan tesebut diminta melakukan antisipasi.
Diketahui, TPS di Kabupaten Pati berjumlah 4.402. Ribuan TPS tersebut tersebar di 406 desa dan kelurahan di 21 kecamatan.
Sementara itu, berdasarkan data BPBD Kabupaten Pati sebanyak 220 desa di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, berpotensi terpendam banjir pada musim hujan akhir tahun 2023 dan awal tahun 2024.
Separuh lebih desa di Kabupaten Pati berpotensi kebanjiran. Rinciannya, sebanyak 130 dengan resiko sedang dan sebanyak 90 desa memiliki resiko tinggi.
Potensi banjir tesebut tersebar di 15 kecamatan dari 21 kecamatan. Mulai dari Kecamatan Batangan (18 desa), Dukuhseti (10 desa), Gabus (24 desa), Jaken (2 desa), Jakenan (19 desa) dan Juwana (29 desa).
Kemudian Kecamatan Kayen (9 desa), Margorejo (14), Pati (22 desa), Sukolilo (9 desa), Tayu (16 desa), Trangkil (10 desa), Wedarijaksa (15 desa) dan Winong (13 desa) yang memiliki potensi banjir.
Kepala BPBD Pati Martinus Budi Prasetya mengatakan jumlah desa terdampak kemungkinan terus bertambah. Mengingat kondisi dua pegunungan di Pati mulai rusak akibat alih lahan serta pertambangan yang kian masif.
”Sebenarnya berdasarkan peta wilayah ada beberapa daerah mestinya aman, tetapi kemudian tambah akibat kerusakan di Gunung Muria dan Kendeng,” ujar Martinus, Kamis (30/11/2023).
Editor: Cholis Anwar
Murianews, Pati – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pati mengaku sudah memetakan tempat pemungutan suara (TPS) yang rawan tergenang banjir.
Kasubag Keuangan dan Logistik KPU Kabupaten Pati, Ulin Mahfudiansyah mengatakan ada sejumlah TPS di beberapa kecamatan yang rawan diterjang banjir. Seperti di Kecamatan Sukolilo, Tambakromo, Gabus, Jakenan, Jaken, Winong dan di Kecamatan Juwana.
”TPS rawan banjir sudah dipetakan. Ada beberapa data. Nanti ditinjau kembali. Di antaranya di Kecamatan Sukolilo, Tambakromo dan Juwana,” tutur Ulin saat menerima logistik Pemilu di Gudang KPU Pati, Sabtu (9/12/2023).
Ia tidak menjelaskan jumlah TPS yang berpotensi mengalami bencana banjir. Meskipun demikian, panitia pemilihan umum di tingkat kecamatan-kecamatan tesebut diminta melakukan antisipasi.
Diketahui, TPS di Kabupaten Pati berjumlah 4.402. Ribuan TPS tersebut tersebar di 406 desa dan kelurahan di 21 kecamatan.
Sementara itu, berdasarkan data BPBD Kabupaten Pati sebanyak 220 desa di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, berpotensi terpendam banjir pada musim hujan akhir tahun 2023 dan awal tahun 2024.
Separuh lebih desa di Kabupaten Pati berpotensi kebanjiran. Rinciannya, sebanyak 130 dengan resiko sedang dan sebanyak 90 desa memiliki resiko tinggi.
Potensi banjir tesebut tersebar di 15 kecamatan dari 21 kecamatan. Mulai dari Kecamatan Batangan (18 desa), Dukuhseti (10 desa), Gabus (24 desa), Jaken (2 desa), Jakenan (19 desa) dan Juwana (29 desa).
Kemudian Kecamatan Kayen (9 desa), Margorejo (14), Pati (22 desa), Sukolilo (9 desa), Tayu (16 desa), Trangkil (10 desa), Wedarijaksa (15 desa) dan Winong (13 desa) yang memiliki potensi banjir.
Kepala BPBD Pati Martinus Budi Prasetya mengatakan jumlah desa terdampak kemungkinan terus bertambah. Mengingat kondisi dua pegunungan di Pati mulai rusak akibat alih lahan serta pertambangan yang kian masif.
”Sebenarnya berdasarkan peta wilayah ada beberapa daerah mestinya aman, tetapi kemudian tambah akibat kerusakan di Gunung Muria dan Kendeng,” ujar Martinus, Kamis (30/11/2023).
Editor: Cholis Anwar
