Kamis, 20 November 2025

Murianews, Pati – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Pati menilai potensi money politic semakin tinggi menjelang pemungutan suara. Pihaknya pun berupaya terus mencegah praktek haram ini dengan menggencarkan imbauan lewat media sosial.

Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu Kabupaten Pati Zaenal Abidin mengatakan, saat ini, belum ada laporan maupun temukan praktik money politic di Pati.

Ia menilai, hal ini terjadi lantaran masih masa kampanye yang telah dimulai dari 28 November 2023 dan berakhir pada 10 Februari 2024 mendatang.

”Kalau sejauh ini berarti di masa kampanye, ya. Itu selama ini belum ada laporan ataupun temuan-temuan praktek money politik di masa kampanye ini,” katanya.

Meskipun demikian, pihaknya menilai potensi money politik tersebut masih cukup tinggi terjadi mendekati masa-masa pemungutan suara. Ia pun berharap personelnya meningkatkan pengawasan saat hari tenang tersebut.

Namun, ia menyadari praktek money politic ini sulit untuk dibuktikan. Apalagi jumlah personel yang dimiliki Bawaslu Pati terbatas. Hal ini menjadi salah satu kendala dalam menemukan praktek pelanggaran tersebut.

”Itu bisa jadi karena mungkin kami personelnya sendiri yang terbatas. Misalkan di desa itu hanya 1, kemudian kecamatan 3 ditambah 7 staf, lalu di kabupaten ini ada 5 dengan 18 staff,” jelasnya.

Meskipun demikian, ia mengaku selama ini telah melakukan upaya pencegahan terhadap praktek-praktek pelanggaran yang dilakukan jelang Pemilu. Termasuk praktek money politic tersebut.

Pihaknya menyampaikan telah menggandeng berbagai instansi pemerintah hingga pendidikan. Selain itu, tokoh masyarakat juga digandeng guna menggencarkan pengawasan partisipatif di Pati.

”Tetapi seperti yang sudah kami lakukan kami gencarkan kerjasama dengan instansi pendidikan, tokoh-tokoh masyarakat. Ini yang kami gaungkan, kami ajak masyarakat untuk partisipasi dalam melakukan pengawasan,” tandas dia.

Editor: Dani Agus

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler