
Murianews, Pati – Sejumlah lapak di Alun-alun Kembangjoyo Pati, Jawa Tengah (Jateng), sepi pengunjung. Para pedagang di sana pun mengeluhkan keadaan tersebut.
Berdasarkan pantauan Murianews.com beberapa pedagang memilih tak membuka lapaknya. Kompleks pusat kuliner yang dibangun pada 2021 dan dibuka pada 2022 itu kini sepi pengunjung.
Salah satu pedagang di sana, Amin mengatakan keadaan ini sudah terjadi sejak akhir 2022 lalu. Pedagang sandal ini mengaku awalnya, pengunjung ramai mengunjungi kompleks ini.
Namun, setelah enam bulan berjalan, pengunjung Alun-alun Kembangjoyo berangsur-angsur surut. Pendapatannya menurun. Ia pun memilih buka saat akhir pekan saja.
”Kalau dulu ramai setiap hari. Tapi setelah enam bulan, sudah mulai sepi. Saya beberapa kali pernah ndak dapat pembeli selama sehari. Jadi buka jam 17.00 WIB sampai 22.00 WIB kadang ndak ada yang beli. Kalau dulu ramai,” ujar Amin.
Kondisi ini membuat pedagang lainnya untuk tidak membuka lapak dagangannya. Mereka memilih berjualan di tempat lainnya yang lebih menguntungkan.
Amin mengatakan hampir separuh pedagang di Alun-alun Kembangjoyo Pati memilih untuk tidak membuka lapaknya. Berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pati, lapak di sana berjumlah 390 lapak.
Ratusan lapak tersebut dari beberapa klaster. Di antaranya klaster makanan atau kuliner, klaster fesyen dan klaster wahana permainan. Dari klaster-klaster tersebut, kebanyakan yang tidak membuka lapak yakni klaster fesyen. Letak yang tak strategis yakni di tengah kompleks, membuat tidak terjamah pembeli.
”Banyak yang memilih untuk tidak buka. Sekitar separuhnya. Tapi kalau ada acara besar seperti kesenian, mereka buka,” tandas dia.
Editor: Cholis Anwar