Keren, 41 Sekolahan di Pati Diganjar Penghargaan Adiwiyata

Umar Hanafi
Kamis, 18 Januari 2024 17:01:00

Murianews, Pati – Sebanyak 41 sekolahan di Kabupaten Pati diganjar penghargaan Adiwiyata atas kepedulian lingkungan di lingkungan belajar. Mereka pun tampak sumringah saat penyerahan penghargaan di Pendapa Kabupaten Pati, Kamis (18/1/2024).
Penghargaan itu diberikan kepada sekolahan yang mempunyai kepedulian terhadap lingkungan. Puluhan sekolahan itu menjadi yang terbaik dari total 1.407 sekolah di Bumi Mina Tani.
Mereka terbagi dari beberapa kategori. Mulai dari Adiwiyata Mandiri (2 Sekolah), Nasional (8 Sekolah), Provinsi (9 Sekolah) dan Kabupaten (22 Sekolah). Penyerahan dipimpin Pejabat (Pj) Bupati Pati Henggar Budi Anggoro dan Kepala DLH Pati Tulus Budiharho.
Tulus mengatakan, penghargaan Adiwiyata menjadi kabar baik bagi di Kabupaten Pati. Mengingat banyaknya sekolah yang mendapat penghargaan menjadikan Kabupaten Pati sebagai penerima Adiwiyata tertinggi bila dibanding kota lain.
”Jadi kami berharap kepedulian lingkungan di lingkungan sekolah terus ditingkatkan. Kami berharap ada kerjasama dengan baik antar dinas pendidikan dan dinas lingkungan hidup di Pati,” ujar Tulus.
Sementara itu, Kristina Ratna kartika Kepala SMP Negeri 1 Trangkil tidak dapat menyembunyikan rona kebahagiaan. Dirinya merasa gembira setelah berhasil membopong penghargaan Adiwiyata Nasional.
”Kami mendapat penghargaan atas kerja keras inovasi kami dengan membuat lulur dari asam jawa,” kata Kristina seusai acara.
Kristina bercerita aktivitas membuat lulur dari asem telah di mulai sejak dua tahun lalu. Dirinya mengatakan, ide itu tercetus setelah melihat melimpahnya asam jawa di Kecamatan Trangkil yang tercecer di jalan.
Melibatkan para siswa pihak sekolah kemudian melakukan inovasi. Mereka berhasil mengolah asam jawa yang jarang dilirik itu menjadi komoditi berharga.
Bagi Kartika pelajaran mengolah asam jawa tidak semata mendaur ulang limbah. Menurutnya dari kegiatan itu para siswa didorong mempelajari kelestarian serta memanfaatkan lingkungan dengan baik.
Editor: Dani Agus