Senin, 14 Juli 2025

Murianews, Pati – Harga janur di Kabupaten Pati, Jawa Tengah naik gila-gilaan sehari menjelang Lebaran Ketupat. Seikat janur berisi 50 lembar janur di Pasar Puri Pati dibandrol hingga Rp 60 ribu. 

Sejumlah pedagang janur tampak menggelar dagangannya di Pasar Puri Pati, Selasa (16/4/2024). Mereka ingin mencari berkah ekonomi menjelang Lebaran Ketupat. 

Para pembeli juga terlihat memilih bahan dasar ketupat tersebut. Salah satu pembeli itu yakni, Tanti. Meskipun harganya tergolong malal, ibu rumah tangga berusia 50 tahun itu tetap membeli janur untuk melanjutkan tradisi Lebaran Ketupat. 

”Ini saya beli janur untuk membuat kupat dan lepet. Kalau kupat dari nasi dan lepet dari ketan. Ini memang tradisi seminggu usai Lebaran Idulfitri,” ujar dia kepada Murianews.com.

Ia dan warga lainnya, biasanya membuat ketupat dan lepet untuk dimakan dan dikasih ke tetangga dan keluarga terdekat. Bahkan ia mengaku mendidik anaknya sejak kecil agar bisa membuat ketupat. 

”Kami wajib untuk buat. Ini budaya harus dilestarikan. Saya didik anak saya dari kecil agar bisa membuat kupat dan lepet. Karena saya sudah tua sekarang ya anak saya yang saya suruh buat. Jadi regenerasi,” kata dia. 

Harga janur pada tahun ini memang mahal. Berdasarkan pengamatannya pada tahun 2023 lalu, harga janur dibanderol Rp 15 ribu per ikatnya dengan isian 50 helai janur setiap ikat. 

Kini harga janur melambung tinggi. Pada beberapa hari yang lalu, harga janur dibanderol Rp 40 ribu per ikat dengan isian 50 helai daun. Kini harganya sudah menembus Rp 60 ribu per ikat. 

”Mungkin banyak yang keserang hama.  Memang sudah tradisi ya sudah lah. Sekali-kali bagi rezeki. Kita tetap sukuri,” kata Tanti. 

Sementara itu, pedagang janur asal Desa Tanjungsari, Kecamatan Tlogowungu, Sumardi (49) mengaku tingginya harga janur ini lantaran keberadaannya langka. 

”Harga janur memang mahal karena langka. Kita dari pengepul dari sana Rp 50 ribu kami jual Rp 60 ribu. Tahun kemarin paling mahal Rp 30 ribu per 100 bijinya. Memang janurnya langka,” kata dia. 

Ia mengaku meskipun harga tinggi, penjualan janur tergolong tinggi. Warga masih membeli janur untuk melanjutkan tradisi Lebaran Ketupat. 

”Pembeli ndak mengeluh. Memang menyadari. Saya stok sekitar 1.000 janur- 2.000 janur. Kalau habis berhenti,” tandas dia. 

Editor: Supriyadi

 

Komentar

Terpopuler