Murianews, Rembang – Pemkab Rembang meminta tambahan kuota gas elpiji 3 kg pada Pertamina. Ini lantaran, Rembang hanya dijatah 500 ribu tabung per bulannya.
Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengan (Disdagkop UKM) Kabupaten Rembang M Mahfudz mengatakan, permintaan penambahan kuota itu guna menjaga stabilitas harga gas LPG 3 kilogram di tengah masyarakat.
Lebih lagi, pada Ramadan dan Idulfitri lalu terjadi kelangkaan dan kenaikan harga gas elpiji 3 kg. Itu merupakan imbas dari meningkatnya permintaan gas elpiji 3 kg yang signifikan selama Maret dan April.
”Memang di bulan-bulan Maret dan April permintaannya meningkat. UMKM-UMKM kami semula tidak buat jajan, jadi buat jajan. Jadi intensitasnya berbeda dibanding hari biasa,” katanya, Kamis (25/4/2024).
Untuk mengatasi kebutuhan yang meningkat, Pemkab Rembang telah mengajukan penambahan kuota distribusi bulanan sekitar 28 ribu tabung.
Selain itu, frekuensi pengiriman juga ditingkatkan menjadi tiga kali seminggu dari sebelumnya dua kali, sehingga distribusi gas elpiji 3 kg diharapkan dapat terpenuhi dengan baik.
Meski demikian, Mahfudz menghimbau masyarakat agar tidak menyimpan gas elpiji 3 kilogram secara berlebihan di rumah sebagai cadangan.
Pasalnya, distribusi gas tersebut tetap berjalan rutin sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Hal ini dilakukan untuk menghindari kekhawatiran masyarakat akan kelangkaan gas subsidi tersebut.
”Kami menghimbau masyarakat tidak menyimpan LPG di rumah untuk cadangan karena pengiriman di pangkalan rutin sebagaimana waktu yang ditetapkan. Kecuali pada tanggal merah dropingnya dimajukan atau mundur sebelum atau sesudah tanggal merah,” pungkasnya.
Editor: Zulkifli Fahmi



