Kamis, 20 November 2025

Murianews, Pati – Ibu korban pembunuhan di Kecamatan Jaken, Kabupaten Pati, SN membantah anaknya, RP (21) pernah pacaran dengan pelaku KA (21). Ia menyebut anaknya tidak pernah punya hubungan pacar dengan pemuda yang tega menggorok anaknya hingga tewas. 

SN mengakui KA memang memendam rasa cinta kepada anaknya. Namun, cinta itu bertepuk sebelah tangan. Lantaran anaknya tak merespon cinta KA. 

”Statusnya (anak saya) ndak pernah pacaran sama pelaku. Kalau pelaku memang suka sama anak saya. Tapi anak saya ndak respon,” bantah  dia, Rabu (5/6/2024). 

Peryataan ini pun membantah pengakuan KA kepada pihak kepolisian yang mengatakan masih menjalin hubungan asmara dengan RP. Cinta bertepuk sebelah tangan ini, menjadi pemicu kemurkaan pelaku hingga tega menghabisi nyawa gadis yang dicintainya itu. 

KA tega menganiaya gadis pujaannya lantaran hendak menikah dengan pemuda lainnya pada Senin (10/6/2024) mendatang. Selain menganiaya, pelaku juga menusukkan gunting dan menggorok leher korban dengan pisau dapur. 

SN bercerita, sebelum kejadian, anaknya berpamitan ke rumah pelaku dengan alasan ingin mengambil handphone barunya. Kebetulan, anaknya membeli handphone via online lewat pelaku. 

”Mau beli HP lewat Udin. Anak saya ke rumah Udin, katanya sudah ada HP-nya mau bayar. Pamit jam 07.00 WIB,” ujar dia. 

Namun hingga pukul 09.00 WIB, anaknya tak kunjung pulang. Ia pun khawatir dan pergi ke rumah KA. Di sana, motor korban masih terparkir di depan rumah pelaku. 

Ia pun mengetuk pintu rumah KA. Namun tak ada respon. Lalu, ia kebelakang rumah sambil memanggil nama anaknya. Pelaku tak kunjung memperlihatkan batang hidungnya. 

”Tahu kejadian itu jam 10.00 WIB an. Saya cari ke rumah ndak ada. Saya ketuk pintu, pelaku di dalam kamar. Tapi ndak dibukain pintu. Ngakunya anak saya dibawa orang lain, anak saya hanya nitip motor saja,” ungkap dia. 

Ia pun pulang. Namun lantaran tak puas, ia dan kerabatnya kembali mendatangi rumah pelaku. Hingga akhirnya, KA mengakui perbuatannya. 

”Beberapa kali ke sana. Tiga kali baru ngaku. Ndak ada firasat apa pun. Firasat ya kog ndak pulang-pulang,” tandas dia. 

Pihak keluarga akhirnya melaporkan kejadian ini kepada pertama desa setempat dan kemudian ke pihak kepolisian. Pelaku pun diamankan dan saat ini mendekam di balik jeruji penjara

Editor: Supriyadi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler