Rabu, 19 November 2025

Murianews, Pati – Korban dugaan keracunan massal di PT Sejin Pati diprediksi akan bertambah, Selasa (16/7/2024). Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati pun meminta seluruh rumah sakit alias RS di Kabupaten Pati untuk siaga. 

Saat ini, sudah ada lebih dari 200 karyawan pabrik garment dan sepatu itu menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di Kabupaten Pati maupun di Kabupaten Kudus.

Kepala Dinkes Kabupaten Pati dr Aviani Tritanti Venusia pun meminta seluruh rumah sakit di Kabupaten Pati untuk siaga. 

”Kemungkinan bertambah, RS di Pati sudah saya instruksikan untuk siaga menerima pasien dari PT Sejin sewaktu-waktu,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Pati dr Aviani Tritanti Venusia kepada Murianews.com.

Ratusan karyawan PT Sejin Pati itu diduga mengalami keracunan massal usai mengkonsumsi makanan saat waktu makan siang di kantin perusahaan. 

Selang beberapa saat usai makan siang, sejumlah karyawan mengeluhkan pusing dan mual. Beberapa di antaranya bahkan pingsan. Karyawan lainnya yang tak mencicipi menu makan siang tidak mengalami hal serupa. 

Pihak PT Sejin kemudian melaporkan kejadian ini kepada Dinkes Kabupaten Pati dan kepolisian setempat. Dinkes Kabupaten Pati kemudian menerjunkan tim untuk memeriksa para karyawan. 

”Kasus dugaan keracunan makanan di PT Sejin jam 15.00 WIB. Mengirimkan tim dari puskesmas terdekat ternyata memang banyak yang bergejala. Langsung dirujuk ke RS,” ungkap dia. 

Pihaknya juga mengambil sampel makanan dan muntahan para karyawan. Sampel tersebut dikirimkan ke Dinkes Provinsi Jawa Tengah lantaran Dinkes Kabupaten Pati belum memiliki laboratorium untuk menguji kandungan berbahaya dalam makanan. 

”Sampel makanan kita bawa karena di Pati belum bisa memeriksa sehingga kita bawa sampel-sampelmakanan dan muntahan ke laboratorium provinsi Jawa Tengah,” kata dia. 

Ia memprediksi, beberapa hari kedepan hasil sampel makanan tersebut sudah keluar. Setelah mengetahui hasilnya, pihaknya baru bisa memastikan penyebab keracunan massal tersebut. 

”Seminggu-dua minggu kemungkinan keluar, tapi kalau bisa dipercepat kita minta percepat,” ungkap dia. 

Ia menjelaskan menu makanan yang disantap para karyawan tersebut yakni, nasi asem dengan lauk panggang tongkol. 

Editor: Supriyadi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler