Kamis, 20 November 2025

Murianews, Pati – Sejumlah seniman fotografi alias fotografer mencoba mengulik Jalur Rempah di momen Hari Jadi Pati ke-701 tahun, Rabu (7/8/2024) dalam pameran fotografi.

Pameran itu digelar di halaman Stadion Joyokusumo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Puluhan karya fotografi berjejer di sana.

Sejumlah pelajar dan masyarakat pun berbondong-bondong ke lokasi pemeran. Mereka mencoba menikmati berbagai karya fotografi dari sejumlah seniman foto di Pati.

Karya fotografi itu umumnya berisi tentang aktivitas masyarakat Kabupaten Pati. Mulai dari pembuatan kapal di Juwana, pembuatan batik Pati, aktivis pertanian hingga hasil perikanan.

’’Ini pameran fotografi yang mengambil tema jejak Jalur Rempah di Kabupaten Pati. Jadi keberadaan Jalur Rempah memiliki nilai historis yang penting bagi Kabupaten Pati. Di mana dahulu Pati menjadi persinggahan bangsa asing untuk mencari rempah-rempah,’’ tutur salah satu panitia, Raden Beni Dewa, Rabu (7/8/2024).

Menurutnya, jejak Jalur Rempah ini mempengaruhi masyarakat Kabupaten Pati. Baik dari segi budaya, ekonomi hingga pertanian.

Komoditas pertanian beras dan galangan kapal di Kabupaten Pati pun tumbuh. Termasuk galangan kapal yang sudah ada sebelum jaman kolonial Belanda.

Galangan kapal ini menjadi salah satu keunggulan Kabupaten Pati. Di mana dulu menjadi salah satu produsen kapal terbaik di Nusantara.

’’Kita angkat kembali dengan adanya fotografi ini. Nantinya juga luncurkan video sinematik yang akan kita luncurkan dengan harapan masyarakat mengenal adanya Jalur Rempah. Sebenarnya Jalur Rempah ini bukan hanya rempah-rempahnya saja tetapi juga dampaknya,’’ tutur dia.

Bila China punya Jalur Sutra, lanjut dia, Indonesia mempunyai Jalur Rempah. Berbagai kesenian pun tumbuh di Kabupaten Pati. Mulai dari ketoprak, wayang hingga kesenian mandaling..

Ada sekitar 40 karya fotografi dari sejumlah fotografer Kabupaten Pati yang bertema Jalur Rempah dipamerkan. Mulai dari seni wayang, ketoprak hingga wayang. Karya fotografi itu bakal dipajang hingga tanggal 11 Agustus 2024.

’’Kesenian Mandeling juga wujud alkuturasi budaya. Kesenian ini ada beberapa tokoh-tokoh multikultural. Mulai China Arab Indonesia. Di akhir pameran akan kita pentaskan,’’ tandas dia.

Editor: Zulkifli Fahmi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler