Selasa, 24 Juni 2025

Murianews, Pati – Sebanyak 66 desa di Kabupaten Pati, Jawa Tengah mengalami kekeringan hingga 10 September 2024. Perhutani Pati pun mengirim sekitar 464.000 liter air bersih untuk warga yang membutuhkan. 

Bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati mereka mengirimkan ratusan ribu liter air bersih ke sejumlah tempat. Air bersih itu dikirim dengan 116 tangki. 

Salah satu desa yang menjadi titik sasaran yakni Desa Mantingan, Kecamatan Jaken. Mereka berbondong-bondong ke desa tersebut pada Selasa (10/9/2024) dengan membawa dua tangki air bersih. Kedatangan mereka pun disambut warga. Warga kemudian mengambil air bantuan itu. 

”Ini program BUMN Peduli untuk membantu warga yang terdampak kekeringan. Hari ini kita pusatkan di Desa Mantingan. Kami berencana mengirimkan 116 tangki. Kita sebar ke berbagai wilayah semoga membantu warga yang mengalami kekeringan,” ujar Administratur KPH Perhutani Pati Sukmono Edwi Susanto. 

Bantuan ini pun mendapatkan sambutan hangat dari warga. Mereka tampak senang dengan adanya bantuan air bersih tersebut. Pasalnya, desanya mengalami kekeringan sejak bulan Mei 2024. Sudah tiga bulan desa tersebut mengalami kekeringan. 

”Mulai tiga bulan yang lalu. Kalau ndak ada bantuan ya kadang dari sumur bor di sawah-sawah. Biasanya selang disalurkan ke sawah-sawah. Ini ya ndak cukup. Perlu bantuan. Adanya bantuan ya membantu sekali,” ungkap salah satu warga Desa Mantingan, Muham. 

Sutarno Kabid Kedaruratan BPBD Kabupaten Pati menuturkan, saat ini 66 desa yang tersebar di sembilan kecamatan terdampak kekeringan di Kabupaten Pati. 

”Ada sembilan kecamatan yang terdampak. Kecamatan Jaken, Jekanan, Pucakwangi, Winong, Gabus, Kayen, Tambakromo, Sukolilo dan Batangan. Yang terbanyak di Jaken, Winong, Pucakwangi. Sehingga total ada 66 desa,” ungkap dia. 

Pihaknya pun mendistribusikan air bersih setiap harinya. Setidaknya BPBD Kabupaten Pati mengirimkan 20 tangki sampai 25 tangki untuk warga yang terdampak. 

”Yang terdampak ribuan keluarga. Jumlah spesifik kami tidak mendata. Tapi ribuan. Kami sudah distribusikan 630 tangki. Kami tetapkan siaga darurat sejak 15 Juli kemarin sampai 31 Oktober,” pungkas dia. 

Editor: Supriyadi

Komentar

Terpopuler