Lembaga pengawas Pemilu itu membentuk Tim Siber untuk menyisir konten-konten di media sosial (medsos), Selasa (15/10/2024). Tim Siber ini beranggotakan puluhan anak muda yang masih gen z dan sejumlah awak media.
”Hari ini hari ke 21 masa kampanye. Berbagai dinamika terjadi. Kami menangani dugaan pelanggaran.Kami meminta kolaborasi dari kalian untuk mengawasi pelanggaran konten internet mengwal demokrasi,” ujar komisioner Bawaslu Pati Dwi Ayu Lestari di Hotel New Merdeka.
Gen z ini dibekali tentang pelanggaran kampanye di media sosial dan peran media massa untuk penanggulangan. Komisioner Bawaslu Pati Zaenal Abidin dan Ketua PWI Pati Mochammad Noor Effendi menjadi pemateri dalam pembekalan Tim Siber tersebut.
Bawaslu Pati menggandeng gen z lantaran anak kelahiran 1997 hingga 2012 itu akrab dengan dunia digital. Mereka hampir tidak lepas dengan gadget dalam kesehariannya.
”Kita gandeng para mahasiswa karena akrab dengan dunia digital, akrab dengan gadget,” lanjut dia.
Menurutnya, tim ini perlu dibentuk agar pelanggaran dalam kampanye bisa ditindak dan membuat Pilkada Pati dan Pilkada Jateng berjalan dengan aman dan sukses. Ia tidak mau hitam dan kampanye negatif merusak pesta demokrasi menentukan pemimpin daerah.
Murianews, Pati – Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Pati (Bawaslu Pati) melakukan berbagai upaya untuk mencegah kampanye hitam atau pelanggaran lainnya di media sosial. Mereka pun menggandeng generasi z alias gen z.
Lembaga pengawas Pemilu itu membentuk Tim Siber untuk menyisir konten-konten di media sosial (medsos), Selasa (15/10/2024). Tim Siber ini beranggotakan puluhan anak muda yang masih gen z dan sejumlah awak media.
”Hari ini hari ke 21 masa kampanye. Berbagai dinamika terjadi. Kami menangani dugaan pelanggaran.Kami meminta kolaborasi dari kalian untuk mengawasi pelanggaran konten internet mengwal demokrasi,” ujar komisioner Bawaslu Pati Dwi Ayu Lestari di Hotel New Merdeka.
Gen z ini dibekali tentang pelanggaran kampanye di media sosial dan peran media massa untuk penanggulangan. Komisioner Bawaslu Pati Zaenal Abidin dan Ketua PWI Pati Mochammad Noor Effendi menjadi pemateri dalam pembekalan Tim Siber tersebut.
Bawaslu Pati menggandeng gen z lantaran anak kelahiran 1997 hingga 2012 itu akrab dengan dunia digital. Mereka hampir tidak lepas dengan gadget dalam kesehariannya.
”Kita gandeng para mahasiswa karena akrab dengan dunia digital, akrab dengan gadget,” lanjut dia.
Menurutnya, tim ini perlu dibentuk agar pelanggaran dalam kampanye bisa ditindak dan membuat Pilkada Pati dan Pilkada Jateng berjalan dengan aman dan sukses. Ia tidak mau hitam dan kampanye negatif merusak pesta demokrasi menentukan pemimpin daerah.
Apalagi.....
Apalagi lebih dari 49 persen penduduk Indonesia merupakan pengguna aktif internet dan media sosial. Selain itu, para pasangan calon (paslon) juga memanfaatkan medsos untuk berkampanye dan memperkenalkan diri.
”Media digital memang digunakan para calon untuk mengkampanyekan dirinya. Memang medsos efektif untuk mengkampanyekan Paslon. Tapi Jangkauan kami terbatas, SDM terbatas 2.600 pengawas pemilu. Maka kami ajak adik-adik semua melakukan pengawasan di dunia nyata dan mayam,” tutur Komisioner Bawaslu Pati ini.
Editor: Budi Santoso