Jumat, 21 November 2025

Selang beberapa saat, pagar pembatas yang terbuat dari baja antikarat alias stainless itu ambrol. Hal ini membuat tiga siswa terpelanting. Dua siswa jatuh ke lantai 1 sementara satu siswa berhasil selamat usai bergelantungan di tembok. 

”Anak memang tidak tahu mungkin. Karena bahannya stainless. Di luarnya kelihatan bagus. Tapi di dalamnya kan ndak tahu. Ternyata keropos. Mungkin air masuk sehingga terjadi pengkroposan. Ada beberapa anak itu hingga terjadi kejadian kemarin,” ungkap Juarto.

Hal ini membuat dua siswa dirujuk ke rumah sakit. Bahkan satu siswa perlu rawat inap di RS Colombia Asia Semarang untuk mendapatkan perawatan. Siswa yang masih mendalami perawatan mengalami benturan di kepala.

”Kondisi anak terkini, satu bisa langsung pulang yang satu memang dirujuk ke RS . Kemarin saat kami ke sana kondisinya baik sudah bisa mengenali. Karena pendarahannya di luar otak,” kata dia.

Ia menegaskan korban tidak mengalami patah tulang seperti yang kabar di media sosial. Pihaknya juga bertanggungjawab dengan langsung mengurusi perawatan kedua siswanya.

”Pasca operasi sudah membaik. Siswa kelas VII semua. Pihak keluarga menyadari ini musibah,” pungkas dia.

Editor: Cholis Anwar

Komentar

Terpopuler