Selang beberapa saat, pagar pembatas yang terbuat dari baja antikarat alias stainless itu ambrol. Hal ini membuat tiga siswa terpelanting. Dua siswa jatuh ke lantai 1 sementara satu siswa berhasil selamat usai bergelantungan di tembok.
”Anak memang tidak tahu mungkin. Karena bahannya stainless. Di luarnya kelihatan bagus. Tapi di dalamnya kan ndak tahu. Ternyata keropos. Mungkin air masuk sehingga terjadi pengkroposan. Ada beberapa anak itu hingga terjadi kejadian kemarin,” ungkap Juarto.
Hal ini membuat dua siswa dirujuk ke rumah sakit. Bahkan satu siswa perlu rawat inap di RS Colombia Asia Semarang untuk mendapatkan perawatan. Siswa yang masih mendalami perawatan mengalami benturan di kepala.
”Kondisi anak terkini, satu bisa langsung pulang yang satu memang dirujuk ke RS . Kemarin saat kami ke sana kondisinya baik sudah bisa mengenali. Karena pendarahannya di luar otak,” kata dia.
Ia menegaskan korban tidak mengalami patah tulang seperti yang kabar di media sosial. Pihaknya juga bertanggungjawab dengan langsung mengurusi perawatan kedua siswanya.
”Pasca operasi sudah membaik. Siswa kelas VII semua. Pihak keluarga menyadari ini musibah,” pungkas dia.
Murianews, Pati – Akibat dua siswanya terjatuh dari lantai 2 membuat SMPN 3 Pati bebenah. Mereka langsung merenovasi gedung untuk keamanan dan kenyamanan siswa maupun guru.
Seluruh pagar pembatas lantai dua yang terbuat dari bahan baja antikarat alias stainless langsung dibongkar. Pihak sekolah kemudian mengganti pembatas lantai dua dengan tembok batu bata dan beton.
Tampak sejumlah pekerja mengerjakan renovasi itu pada Selasa (29/10/2024). Mereka mulai mengganti pembatas gedung baja antikarat dengan batu bata.
Waka Kesiswaan SMPN 3 Pati, Juarto memaparkan renovasi ini dilakukan sejak Senin (28/10/2024) kemarin. Pihaknya tidak mau kejadian yang menimpa dua siswanya terjadi lagi.
”Tindak lanjut kita langsung bongkar semua yang kemarin kita ganti batu bata dan cor. Karena batu bata sama semen itu saya yakin kuat,” ujar Juarto ketika ditemui, Selasa (29/10/2024).
Diketahui, dua siswa lelaki SMPN 3 Pati jatuh dari lantai dua saat bersandar di pagar pembatas jembatan penghubung antargedung, Sabtu (26/10/2024). Akibatnya, mereka dilarikan ke rumah sakit Semarang.
Kejadian itu terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Waktu itu sejumlah siswa sedang bersantai dan bersandar di pagar pembatas jembatan penghubung antargedung usai mengikuti lomba bulan bahasa.
”Kemarin terjadi hari Sabtu sekitar pukul 11.00 WIB. Kronologi kejadian anak itu bersandar di pembatas (jembatan) lantai dua. Waktu itu baru selesai lomba bulan bahasa,” kata Juarto.
Selang beberapa saat, pagar pembatas yang terbuat dari baja antikarat alias stainless itu ambrol. Hal ini membuat tiga siswa terpelanting. Dua siswa jatuh ke lantai 1 sementara satu siswa berhasil selamat usai bergelantungan di tembok.
”Anak memang tidak tahu mungkin. Karena bahannya stainless. Di luarnya kelihatan bagus. Tapi di dalamnya kan ndak tahu. Ternyata keropos. Mungkin air masuk sehingga terjadi pengkroposan. Ada beberapa anak itu hingga terjadi kejadian kemarin,” ungkap Juarto.
Hal ini membuat dua siswa dirujuk ke rumah sakit. Bahkan satu siswa perlu rawat inap di RS Colombia Asia Semarang untuk mendapatkan perawatan. Siswa yang masih mendalami perawatan mengalami benturan di kepala.
”Kondisi anak terkini, satu bisa langsung pulang yang satu memang dirujuk ke RS . Kemarin saat kami ke sana kondisinya baik sudah bisa mengenali. Karena pendarahannya di luar otak,” kata dia.
Ia menegaskan korban tidak mengalami patah tulang seperti yang kabar di media sosial. Pihaknya juga bertanggungjawab dengan langsung mengurusi perawatan kedua siswanya.
”Pasca operasi sudah membaik. Siswa kelas VII semua. Pihak keluarga menyadari ini musibah,” pungkas dia.
Editor: Cholis Anwar