Pj Bupati Pati juga mengaku tidak mempunyai rencana melakukan pembinaan kepada kepala desa. Ia menilai pembinaan sudah dilakukan pihak kecamatan.
”Masing-masing camat sudah melakukan pembinaan. Jadi fasilitasi tahap yang dilakukan desa adalah camat. Camat sudah melaporkan ke saya,” pungkas dia.
Murianews, Pati – Proses pengisian perangkat desa (Perades) di Desa Tawangharjo, Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati sempat disoal warga. PJ Bupati Pati Sujarwanto Dwiatmoko menilai jika hal tersebut bisa dibicarakan.
Permasalahan pengisian perades Tawangharjo ini muncul lantaran adanya dugaan intimidasi yang dilakukan sejumlah kepala desa kepada perades terpilih Desa Tawangharjo, Selamet Riyadi agar mengundurkan diri.
Selamat Riyadi mengaku diiming-imingi uang Rp 200 juta dan bakal direkomendasikan menjadi perangkat desa dengan jabatan kasi kesra atau moden bila ada pengisian perades di kemudian hari. Selamet pun terpaksa mundur.
Namun, pihak keluarga dan warga tidak terima. Mereka kemudian menggeruduk rumah kades Tawangharjo pada Rabu (6/11/2024) malam. Tetapi Sudarmono tak menemui warga.
Warga kemudian menggeruduk balai desa pada Kamis (7/11/2024) kemarin. Akhirnya, disepakati Selamet Riyadi bakal tetap menjadi perades terpilih dengan jabatan kepala dusun. Uang Rp 200 juta pun dikembalikan ke Kades. Namun, pelantikan perades terpilih menunggu SK dari Pj Bupati Pati.
Pj Bupati Pati Sujarwanto Dwiatmoko mengaku mengetahui permasalahan itu. Menurutnya, permasalahan tersebut hanya dinamika di lapangan. Ia pun menyebut permasalahan itu sudah kelar.
”Saya memantau perkembangannya. Itulah dinamika yang terjadi. Saya pikir akhirnya mengambil langkah saling mengintropeksi diri. Itu adalah langkah yang baik. sehingga segera selesai permasalahannya,” ujar Sujarwanto, Jumat (8/11/2024).
Pj Bupati Pati mengatakan permasalahan tersebut seharusnya tidak perlu terjadi. Demo bisa dicegah dengan pembicaraan sebelumnya. Ia pun menilai permasalahan itu bisa dibicarakan.
”Ndak perlu ada (demo). Sebenarnya semua bisa dibicarakan. Kami menyarankan ya seharusnya tidak terjadi (masalah itu). Saya mendapatkan laporan sudah diselesaikan oleh desa dan Pak Camat sudah melakukan itu,” ungkap Sujarwanto.
Pj Bupati Pati juga mengaku tidak mempunyai rencana melakukan pembinaan kepada kepala desa. Ia menilai pembinaan sudah dilakukan pihak kecamatan.
”Masing-masing camat sudah melakukan pembinaan. Jadi fasilitasi tahap yang dilakukan desa adalah camat. Camat sudah melaporkan ke saya,” pungkas dia.
Editor: Cholis Anwar
