Kamis, 20 November 2025

Rombongan arak-arakan itu berakhir di kediaman Selamet, Dukuh Tapen. Selamet kemudian kembali sujud syukur sebelum memasuki rumah.

Alhamdulillah sudah dilantik dengan selamat. Semoga Mas Selamet memimpin Dukuh Tapen adil dan berwibawa. Saya akan tetap mengawal demi keselamatan Mas Selamet, demi Tapen yang baru, adil dan makmur,” ujar salah satu warga, Wakhid.

Sebelumnya, pengisian perangkat desa di Desa Tawangharjo, Kecamatan Wedarijaksa Pati sempat berpolemik. Polemik ini bermula saat Selamet Riyadi terpilih menjadi perades dengan jabatan Kepala Dusun Tapen.

Usai terpilih, Selamet mengaku mendapatkan berbagai percobaan penyuapan agar mau mengundurkan diri. Beberapa kali Selamet menolak tawaran Rp 200 juta agar mau mundur dari jabatannya.

Hingga akhirnya, dengan berbagai upaya sejumlah kades berhasil membuat Selamet mundur saat menggelar pertemuan di Punden Singopadu. Selamet pun diberikan uang Rp 200 juta.

Dalam pertemuan tersebut juga dihadiri Camat Wedarijaksa. Setelah mendengar kabar kemunduran Selamet lantaran adanya intimidasi, warga pun akhirnya marah.

Mereka kemudian mendatangi kediaman Kepala Desa Sudarmono pada Rabu (6/11/2024) lalu. Namun sayang, kades tak menunjukkan batang hidungnya.

Tak puas, ribuan warga lalu menggeruduk balai Desa Tawangharjo pada Kamis (7/11/2024) pagi. Mereka menuntut agar kades maupun camat membatalkan kemunduran Selamet.

Selamet pun ikut mendatangi Balai Desa. Ia akhirnya mengembalikan Rp 200 juta ke kades dan menyatakan manarik surat kemunduran dirinya. Selamet pun akhirnya dilantik di Gedung PGRI Kecamatan Wedarijaksa.

Editor: Dani Agus

Komentar

Terpopuler