Hal ini diungkapkan Penjabat (Pj) Bupati Pati Sujarwanto Dwiatmoko saat memimpin Sosialisasi dan Pencanangan Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) di Pendapa Kabupaten Pati, Senin (25/1/2024).
Menurutnya, program KEJAR ini sangat baik. Siswa SD hingga SMA bisa diajarkan secara langsung untuk menabung. Sekaligus mengajarkan siswa sejak dini tentang dunia perbankan.
”Ini program yang sangat baik. Kita ingin adanya literasi yang baik kepada anak-anak kita, bahwa mereka punya budaya bank minded. Uangnya sedikit tapi disimpan di bank,” ujar Sujarwanto.
Para siswa bisa menabung dengan setoran dana ini minimal Rp 1 ribu. Selain itu, tidak ada tarif administrasi bagi siswa bila mengikuti SimPel Satu Rekening Satu Pelajar.
”Bank mana yang mau. Semua bank mau. Terutama bank daerah yang bisa menjadi fasilitas siswa agar memahami transaksi perbankan dan mereka (siswa) punya tabungan,” ungkap dia.
Menurutnya, gerakan ini di Kabupaten Pati terhitung baru setelah adanya surat edaran dari Kemendagri pada bulan Februari 2024 lalu.
”Maka gerakan satu rekening adalah satu pelajar adalah hal yang baik diperintahkan oleh negara dari surat edaran Kemendagri pada bulan Februari dan di bulan Mei kita perintahkan bekerja,” kata dia.
Murianews, Pati – Tiga bank daerah di Kabupaten Pati, Jawa Tengah berhasil menghimpun dana lebih dari Rp 8 miliar dari para siswa. Dana ini bersumber dari tabungan siswa melalui program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR)
Hal ini diungkapkan Penjabat (Pj) Bupati Pati Sujarwanto Dwiatmoko saat memimpin Sosialisasi dan Pencanangan Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) di Pendapa Kabupaten Pati, Senin (25/1/2024).
Menurutnya, program KEJAR ini sangat baik. Siswa SD hingga SMA bisa diajarkan secara langsung untuk menabung. Sekaligus mengajarkan siswa sejak dini tentang dunia perbankan.
”Ini program yang sangat baik. Kita ingin adanya literasi yang baik kepada anak-anak kita, bahwa mereka punya budaya bank minded. Uangnya sedikit tapi disimpan di bank,” ujar Sujarwanto.
Para siswa bisa menabung dengan setoran dana ini minimal Rp 1 ribu. Selain itu, tidak ada tarif administrasi bagi siswa bila mengikuti SimPel Satu Rekening Satu Pelajar.
”Bank mana yang mau. Semua bank mau. Terutama bank daerah yang bisa menjadi fasilitas siswa agar memahami transaksi perbankan dan mereka (siswa) punya tabungan,” ungkap dia.
Menurutnya, gerakan ini di Kabupaten Pati terhitung baru setelah adanya surat edaran dari Kemendagri pada bulan Februari 2024 lalu.
”Maka gerakan satu rekening adalah satu pelajar adalah hal yang baik diperintahkan oleh negara dari surat edaran Kemendagri pada bulan Februari dan di bulan Mei kita perintahkan bekerja,” kata dia.
Baru dimulai tahun ini...
Meskipun terhitung baru dimulai tahun ini, namun dana yang terkumpul lumayan banyak. Dari tiga bank daerah yang memfasilitasi program KEJAR, sudah terkumpul sebanyak Rp 8 miliar lebih.
”Bank BPR BKK Pati 4,8 miliar, Bank Pasar Pati Rp1,3 miliar. Bank Jateng Rp 2 miliar lebih. Ini permulaan yang bagus. Jadi sekitar Rp 8 miliar (yang berhasil dikumpulkan),” ujar Sujarwanto.
Dirinya yakin, bakal lebih banyak dana yang terkumpul di masa mendatang. Mengingat masih ada sejumlah siswa yang belum memaksimalkan program ini.
”Hari ini lumayan. Meskipun kita canangkan hari ini tapi sambil evaluasi. Dasar evaluasi, bank sudah menerima dan sekolah sudah menggerakkan juga. Mereka mempunyai rekening dan terkumpulnya lumayan. Jadi pelajar bisa menghidupi UMKM,” pungkasnya.
Editor: Supriyadi