”Kami real 54 sekian persen. Dengan suara 410 ribu. Kami mengucapkan terimakasih kepada pendukung yang telah berjuang all out untuk memperjuangkan saya,” pungkas kader Partai Gerindra itu.
Murianews, Pati – Pasangan calon (Paslon) nomor urut 1 Sudewo-Chandra memenangkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Pati berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count. Sudewo pun disebut mematahkan mitos Bupati Pati bukan dari daerah selatan.
Berdasarkan hasil quick count laman data-pemilu.pages.dev, Sudewo-Chandra meraup 419.684 suara atau 53,53 persen suara sah.
Lalu, diikuti paslon nomor urut 2, Wahyu-Suharyono yang mendapatkan 335.318 suara atau 42,77 persen suara sah. Kemudian paslon nomor urut 3 Budiyono-Novi yang hanya mendapatkan 28.946 suara atau 3,69 persen suara sah.
Bila hasil ini sama seperti hasil yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pati mendatang, Sudewo bakal mematahkan mitos Bupati Pati selalu dari utara Sungai Juwana.
Diketahui, Sudewo merupakan warga Kabupaten Pati dari daerah selatan atau selatan Sungai Juwana atau Desa Slungkep, Kecamatan Kayen.
Sebelumnya sejumlah Bupati Pati yang terpilih biasanya berasal dari daerah utara dan timur. Bupati Tasiman merupakan warga Kecamatan Juwana dan Bupati Pati Haryanto merupakan warga Kecamatan Batangan.
Ketika diminta tanggapan terkait mitos ini, Sudewo mengaku tak mengetahui dan tak mempercayai mitos tersebut.
Tim pemenangan all out...
Hal ini membuat tim pemenangan Sudewo-Chandra all-out mendukung Paslon nomor urut 1 tersebut.
”Saya ndak dengar kalau ada mitos seperti itu. Inilah hasil demokrasi yang kita jalankan. Saya sebagai calon bupati Pati yang terpilih,” ujar mantan Anggota DPR RI tersebut.
Ia pun berterima kasih kepada seluruh Tim Pemenangan Sudewo-Chandra yang sudah bekerja keras, sehingga pihaknya memenangkan Pilkada Pati berdasarkan hasil cepat internalnya maupun lembaga lainnya.
”Kami real 54 sekian persen. Dengan suara 410 ribu. Kami mengucapkan terimakasih kepada pendukung yang telah berjuang all out untuk memperjuangkan saya,” pungkas kader Partai Gerindra itu.
Editor: Supriyadi