Berdasarkan informasi yang diterima pihaknya, Eko sebelumnya sempat mengidap penyakit Sirosis Hati. Hal ini diketahui sejak Desember 2023. Kondisi pun sudah membaik dan memberanikan diri untuk mendaftarkan sebagai anggota KPPS.
”Tepat setahun beliau mengidap penyakit tersebut. Yang pasti beliau tidak boleh kelelahan. Teman-teman PPS sempat melarang beliau untuk menjadi KPPS. Tapi mungkin beliau merasa mampu dan memaksa tergabung KPPS,” tutur dia.
Namun penyakitnya kambuh sebelum pencoblosan dan meninggal dunia usai menjalani perawatan di RS KSH Tayu selama 5 hari.
”Kondisi naik turun sampai tadi malam picu jantung dan tak terselamatkan,” kata dia.
Adhis mengatakan pihaknya mengusahakan keluarga Eko mendapatkan santunan. Saat ini, KPU Pati masih berusaha melakukan administrasi untuk pencairan santunan kepada Eko.
”Santunan nanti ada dari KPU maupun BPJS Ketenagakerjaan. Kita baru administrasi dulu,” tandas dia.
Sebelumnya, seorang Ketua KPPS di Desa Puncel, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati dikabarkan meninggal pada Kamis (28/11/2024) pagi.
Ketua KPPS tersebut bernama Supriyanto (44). Ketua KPPS TPS 2 Desa Puncel itu meninggal dunia pada Kamis pagi atau setelah selesai bertugas.
Murianews, Pati – Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Kabupaten Pati yang meninggal dunia bertambah. Kini jumlahnya ada 2 orang.
Terbaru, anggota KPPS TPS 3 Desa Kedungsari, Kecamatan Tayu, Eko Budi Kristiyanto (42) meninggal dunia usai menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Keluarga Sehat Hospital (KSH) Tayu pada Senin (2/12/2024) malam.
”Kemarin setelah di Dukuhseti, baru tadi malam jam 23.00 WIB terinformasikan saudara Eko meninggal dunia,” ujar Komisioner KPU Pati Nugraheni Yuliadhistiani kepada Murianews.com, Selasa (3/12/2024).
Ia menuturkan, Eko sebelumnya jatuh sakit pada dua hari sebelum pemungutan suara Pilkada Pati 2024. Saat hari pemungutan suara, Rabu (27/11/2024), Eko masih sakit. Namun, dirinya bersikukuh untuk menjalankan tugas sebagai anggota KPPS.
”Sekitar pukul 11.00 WIB sebelum selesai pemungutan, itu teman-teman TPS Kedungsari memaksa dia untuk dibawa ke RS KSH Tayu,” lanjut Adhis.
Kondisinya pun sempat membaik saat menjalani perawatan di RS KSH Tayu. Namun pada Senin malam kondisi Eko tiba-tiba memburuk dan dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 23.00 WIB
”Di sana juga kondisi membaik. H plus 2 hari Jumat sudah membaik. Tapi tadi malam meninggal,” ungkap Adhis.
Penyakit Sirosis...
Berdasarkan informasi yang diterima pihaknya, Eko sebelumnya sempat mengidap penyakit Sirosis Hati. Hal ini diketahui sejak Desember 2023. Kondisi pun sudah membaik dan memberanikan diri untuk mendaftarkan sebagai anggota KPPS.
”Tepat setahun beliau mengidap penyakit tersebut. Yang pasti beliau tidak boleh kelelahan. Teman-teman PPS sempat melarang beliau untuk menjadi KPPS. Tapi mungkin beliau merasa mampu dan memaksa tergabung KPPS,” tutur dia.
Namun penyakitnya kambuh sebelum pencoblosan dan meninggal dunia usai menjalani perawatan di RS KSH Tayu selama 5 hari.
”Kondisi naik turun sampai tadi malam picu jantung dan tak terselamatkan,” kata dia.
Adhis mengatakan pihaknya mengusahakan keluarga Eko mendapatkan santunan. Saat ini, KPU Pati masih berusaha melakukan administrasi untuk pencairan santunan kepada Eko.
”Santunan nanti ada dari KPU maupun BPJS Ketenagakerjaan. Kita baru administrasi dulu,” tandas dia.
Sebelumnya, seorang Ketua KPPS di Desa Puncel, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati dikabarkan meninggal pada Kamis (28/11/2024) pagi.
Ketua KPPS tersebut bernama Supriyanto (44). Ketua KPPS TPS 2 Desa Puncel itu meninggal dunia pada Kamis pagi atau setelah selesai bertugas.
Editor: Cholis Anwar