Tingginya produksi tembakau ini membuat Penjabat (Pj) Bupati Pati, Sujarwanto Dwiatmoko, menyerahkan bantuan sarana dan prasarana (sarpras)kepada para petani tembakau di Desa Kebonturi, Kecamatan Jaken (6/12/2024).
Bantuan ini bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun Anggaran 2024. Sujarwanto pun menyampaikan apresiasi kepada para petani tembakau yang berperan penting dalam mendukung perekonomian daerah.
”Bantuan peralatan, jalan usaha tani, dan program lainnya diberikan agar petani lebih sejahtera. Bantuan ini juga bisa dikreasikan sehingga petani tembakau memiliki pilihan sebagai petani yang lain. Harapannya, petani tembakau kita mampu memiliki daya saing yang lebih baik,” ujar Sujarwanto.
Murianews, Pati – Produksi tembakau kering di Kabupaten Pati mencapai lebih dari 1.300 ton pada tahun 2024 ini. Jumlah tersebut tergolong meningkat daripada tahun 2023 lalu.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kabupaten Pati, Niken Tri Meiningrum mengungkapkan peningkatan produksi tembakau kering ini jumlah lahan tembakau di Bumi Mina Tani meningkat.
Pada tahun 2023 lalu, jumlah lahan tembakau di Kabupaten Pati seluas 376 hektare. Pada tahun 2024 ini jumlah lahan tembakau melonjak lebih dari 2 kali lipat menjadi sekitar 856 hektare.
”Potensi tembakau di Kabupaten Pati terus meningkat, bahkan pada tahun 2024 ini meningkat lebih dari 200 persen dibandingkan tahun lalu, dari 376 hektare menjadi 856 hektare,” jelas Niken.
Kecamatan Jaken menjadi menyumbang lahan tembakau terbesar di Kabupaten Pati. Dari total lahan tembakau di Bumi Mina Tani, lebih dari 60 persen berada di wilayah Pati timur ini.
”Jaken memiliki sekitar 500 hektare lahan tembakau dari total 856 hektare di Kabupaten Pati, dengan Desa Kebonturi mencapai hampir 100 hektare,” ujar Niken.
Ia juga menyoroti perkembangan positif dalam produksi tembakau di Kabupaten Pati yang kini mencapai 1,5 hingga 2 ton tembakau kering per hektare. Dengan demikian, produksi tembakau kering di Kabupaten Pati lebih dari 1.300 ton pada tahun ini.
”Dengan harga tembakau kering berkisar antara Rp 35 ribu hingga Rp 42 ribu per kilogram, sesuai kualitasnya, ini menjadi potensi yang menjanjikan bagi para petani,” tambahnya.
Dapat bantuan...
Tingginya produksi tembakau ini membuat Penjabat (Pj) Bupati Pati, Sujarwanto Dwiatmoko, menyerahkan bantuan sarana dan prasarana (sarpras)kepada para petani tembakau di Desa Kebonturi, Kecamatan Jaken (6/12/2024).
Bantuan ini bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun Anggaran 2024. Sujarwanto pun menyampaikan apresiasi kepada para petani tembakau yang berperan penting dalam mendukung perekonomian daerah.
”Bantuan peralatan, jalan usaha tani, dan program lainnya diberikan agar petani lebih sejahtera. Bantuan ini juga bisa dikreasikan sehingga petani tembakau memiliki pilihan sebagai petani yang lain. Harapannya, petani tembakau kita mampu memiliki daya saing yang lebih baik,” ujar Sujarwanto.
Editor: Cholis Anwar