Kamis, 20 November 2025

Murianews, PatiRumah seorang janda di Desa Tambahagung, Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati Ayi Arisma (41) masuk sebagai kategori tak layak huni atau tak layak ditinggali.

Hal ini membuat KSPPS Fastabiq Khoiro Ummah tergerak dan membedah rumah tersebut. 

Rumah yang terletak di RT 02 RW 04 itu sebelumnya berdinding kayu dan bambu. Rumah reot yang beralaskan tanah itu ditinggali Ibu Ayi bersama anak gadisnya, Nisa Rahmaniyah Umar (18). 

”Sebelumnya ya tak layak huni. Berdinding papan kayu,” ujar janda dua anak yang berprofesi sebagai buruh jahit ini, Senin (16/12/2024). 

Kini, rumahnya sudah berubah. Rumah Ayi sudah berdinding bata dan berlantai keramik. Rumah tersebut pun sudah dilengkapi dengan dapur, kamar mandi dan dua kamar tidur. Ia pun merasa nyaman tinggal di rumah baru hasil renovasi. 

Selain rumahnya menjadi lebih nyaman, putri terakhir Ayi, Nisa Rahmaniyah Umar juga mendapat beasiswa dari BMT Fastabiq Pati. Ia pun semakin bungah. 

Alhamdulillah dapat bedah rumah dan beasiswa dari BMT Fastabiq,” kata dia. 

Ayi merupakan tulang punggung keluarga. Suaminya meninggal di Malaysia pada tahun 2021 setelah terserang Covid-19. Ia yang bekerja sebagai buruh penjahit hanya bisa mendapatkan uang Rp 150 ribu hingga Rp 250 ribu per 10 hari kerja. 

”Dalam 10 hari kadang dapat Rp 100 ribu kadang Rp 250 ribu,” ungkap dia. 

Ingin sekolah tinggi...

Dana tersebut hanya bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Meskipun mempunyai penghasilan minim, Ayi masih menyimpan harapan kepada anak terakhir agar bersekolah tinggi. Saat ini anaknya duduk di bangku kelas 3 MA. 

”Keinginan saya juga mendapatkan beasiswa (sarjana) di Fastabiq,” harap dia. 

Direktur Utama BMT Fastabiq Pati, Agus Jamaluddin memaparkan program bedah rumah  yang bernama Hibah Rumah Baiti Jannati ini merupakan keempat kali selama tahun 2024. Sebelumnya pihaknya membedah tiga rumah. 

”Kami punya tiga program utama, pemberdayaan keluarga, pemberdayaan ekonomi dan pemberdayaan masjid. Ini masuk pemberdayaan keluarga. Kita berbaiki keluarga tinggal plus pendidikan keluarga,” tutur Agus. 

Hibah Rumah Baiti Jannati ini merupakan hasil kerja sama dengan berbagai pihak. Di antaranya Baznas Pati, PT Wadja Karya Dunia hingga sejumlah donatur. 

Pihaknya pun bakal melanjutkan program ini pada tahun 2025 mendatang. Menurutnya, program ini sebagai upaya agar kualitas hidup dan keluarga masyarakat semakin lebih baik. 

”Kita ingin di satu keluarga ada sarjana. Kebetulan putri Bu Ayi ini siswi MA dan kita bina terus. Semoga terus berprestasi dan akan ada peluang untuk beasiswa kuliah. Saat ini sudah ada tiga angkatan (beasiswa). Setiap angkatan ada 15 siswa. Jadi sudah ada 45 siswa yang menerima beasiswa ini,” tutur dia. 

Diapresiasi dinas...

Kepala Dinas Koperasi, UMKM Kabupaten Pati Ibu Wahyu Setyawati mengapresiasi program ini. Ia yakin program ini bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat. 

”Senang sekali ada koperasi yang memberikan fasilitas bedah rumah dan memberikan beasiswa. Semoga ada banyak lagi yang dibedah rumah,” tandas dia. 

Editor: Supriyadi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler