”Keenam khidmat bidang pengembangan SDM, sains, dan teknologi. Mengembangkan potensi sumber daya manusia melalui pelatihan dan penguasaan ilmu pengetahuan serta teknologi untuk menghadapi tantangan zaman,” tutur dia.
Yang terakhir, khidmat bidang tata kelola lingkungan hidup, kebencanaan, dan kesejahteraan ummat. Khidmat ini bertujuan agar lebih berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan, memberikan tanggap darurat kebencanaan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
Yusuf Hasyim juga menjelaskan Nilai Filosofi Khidmat Pitu. Yakni ”pitutur, pituduh, pitulungan untuk pemberdayaan umat”. Pitutur adalah nasihat atau bimbinhan yang diberikan oleh pengurus jam'iyyah NU di semua tingkatan.
”Dalam komteks ini pitutur berfungsi sebagai pedoman moral dan etika dalam interaksi sosial. Hal ini penting untuk membentuk karakter dan perilaku positif dalam masyarakat,” kata dia.
Lalu, pituduh merujuk pada petunjuk atau arahan untuk pengurus jam'iyah yang membantu dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
Murianews, Pati – PCNU Pati masa khidmat 2024-2029 telah merumuskan ”Khidmat Pitu”. Rumusan ini sebagai panduan utama para pengurus dalam menjalankan program kerja dan pelayanan kepada umat.
Ketua PCNU Pati Yusuf Hasyim memaparkan Khidmat Pitu ini mencakup tujuh bidang strategis yang menjadi prioritas. Yakni khidmat bidang dakwah dan keagamaan.
”Khidmat ini untuk mengokohkan peran NU dalam menyebarkan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jama'ah, memperluas akses dakwah, serta meningkatkan kualitas pelayanan keagamaan untuk umat,” ujar KH Yusuf Hasyim, Rabu (25/12/2024).
Kedua, khidmat bidang kemandirian ekonomi, advokasi, dan bantuan hukum. Program ini mendorong pemberdayaan ekonomi umat melalui berbagai program kreatif dan inovatif, sekaligus memberikan pendampingan advokasi dan penyuluhan hukum untuk melindungi hak-hak masyarakat.
Kemudian, khidmat bidang kesehatan, sosial, pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan, dan kehutanan.
Khidmat ini diharapkan menghadirkan solusi nyata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui layanan kesehatan, kegiatan sosial, serta pengembangan sektor pertanian, perikanan, peternakan, dan lingkungan hidup.
”Keempat, khidmat bidang wakaf, pertanahan, dan kemasjidan. Mengelola potensi wakaf dan aset-aset keagamaan untuk kemaslahatan umat, serta memperkuat tata kelola masjid sebagai pusat ibadah dan aktivitas sosial,” lanjut dia.
Khidmat Seni...
Lalu, khidmat bidang pendidikan, seni, dan budaya. Khidmat kelima ini untuk mendukung peningkatan mutu pendidikan berbasis ke-NU-an, serta melestarikan seni dan budaya lokal yang selaras dengan nilai-nilai Islam.
”Keenam khidmat bidang pengembangan SDM, sains, dan teknologi. Mengembangkan potensi sumber daya manusia melalui pelatihan dan penguasaan ilmu pengetahuan serta teknologi untuk menghadapi tantangan zaman,” tutur dia.
Yang terakhir, khidmat bidang tata kelola lingkungan hidup, kebencanaan, dan kesejahteraan ummat. Khidmat ini bertujuan agar lebih berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan, memberikan tanggap darurat kebencanaan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
”Melalui Khidmat Pitu ini, diharapkan PCNU Pati dapat menjawab kebutuhan umat secara menyeluruh, menghadirkan solusi yang inovatif, dan memperkuat kebermanfaatan NU di tengah-tengah masyarakat,” tegas dia.
Yusuf Hasyim juga menjelaskan Nilai Filosofi Khidmat Pitu. Yakni ”pitutur, pituduh, pitulungan untuk pemberdayaan umat”. Pitutur adalah nasihat atau bimbinhan yang diberikan oleh pengurus jam'iyyah NU di semua tingkatan.
”Dalam komteks ini pitutur berfungsi sebagai pedoman moral dan etika dalam interaksi sosial. Hal ini penting untuk membentuk karakter dan perilaku positif dalam masyarakat,” kata dia.
Lalu, pituduh merujuk pada petunjuk atau arahan untuk pengurus jam'iyah yang membantu dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
Pituduh...
Ia memilih dalam menjalankan organisasi, pituduh berperan penting dalam mengarahkan tindakan kita agar sesuai dengan nilai-nilai yang dipegang, sehingga menciptakan keharmonisan.
”Pitulungan berarti bantuan atau dukungan yang diberikan kepada sesama. Konsep ini menekankan pentingnya saling membantu dalam masyarakat. Dengan memberikan pitulungan, kita memoerkuat solidaritas dan menciptakan lingkungan yang lebih harmonis,” pungkas dia.
Editor: Cholis Anwar