Pihaknya meminta Inspektorat Daerah Pati untuk segera melakukan audit keuangan di lingkungan pemerintahan Desa Dengkek sesegera mungkin. Jika tuntutannya tidak diindahkan, pihaknya bersama warga akan menggelar aksi yang lebih besar lagi.
”Keluhan-keluhan tadi kita sikapi dengan baik, nanti kita selesaikan semua. Sebetulnya itu ada semua seperti yang diutarakan tadi ada yang sudah selesai. Nanti diklarifikasi saja,” ucapnya.
Sementara itu, Camat Pati kota Didik Rudiartono menyampaikan bahwa pihaknya akan menyampaikan tuntutan warga kepada Penjabat (Pj.) Bupati Pati untuk diteruskan ke Inspektorat Daerah selain Organisasi Perangkat Desa (OPD) yang berwenang melakukan audit.
”Hari ini akan kami segera ditindaklanjuti tentunya untuk audit kewenangan dari inspektorat. Kami mencatat semua hasil tersebut dan kami laporkan ke Bupati, selanjutnya akan menurunkan tim inspektorat untuk mengaudit keuangan pemdes Dengkek,” tandasnya.
Murianews, Pati – Ratusan warga Desa Dengkek, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati menggelar demontrasi di Balai Desa setempat pada Kamis, (9/1/2025).
Mereka menduga kepala desa atau Kades Dengkek, Muhammad Kamjawi menggelapkan uang desa hingga ratusan juta rupiah.
Sejumlah spanduk dibentangkan dalam aksi itu. Usai menggelar orasi, sejumlah perwakilan warga langsung mengikuti audiensi dengan Kades. Audiensi itu ditengahi Camat Pati Kota Didik Rudiartono.
Warga pun menuntut transportasi pemerintah Desa. Pasalnya, kinerja Kades dinilai tak maksimal. Pembangunan Balai Desa Dengkek sampai sekarang belum juga selesai.
”Karena telah terjadi penemuan-penemuan dari masyarakat yang janggal seperti pembangunan gedung serbaguna desa Dengkek senilai 400 juta itu sampai sekarang belum diselesaikan dan tidak transparan,” ujar koordinator aksi, Bagas Adi Saputra.
Selain itu, proyek ketahanan pangan berupa saluran irigasi di dua titik senilai Rp 140 juta yang belum selesai dan pembangunan saluran air di RT 10 yang belum selesai 100 persen.
Warga juga mempertanyakan, hasil lelang bondo Desa (aset desa) yang sampai saat ini tidak diketahui warga. Kemudian permasalahan bantuan beras, pengadaan laptop dan proyektor yang belum dibelanjakan dan dana padat karya yang diduga digunakan untuk kepentingan pribadi.
”Potensi kerugian mungkin sekitar Rp 500 juta sampai Rp 1 miliar,” tutur dia.
Audit Inspektorat...
Pihaknya meminta Inspektorat Daerah Pati untuk segera melakukan audit keuangan di lingkungan pemerintahan Desa Dengkek sesegera mungkin. Jika tuntutannya tidak diindahkan, pihaknya bersama warga akan menggelar aksi yang lebih besar lagi.
Sementara itu, Kades Dengkek, Muhammad Kamjawi mengaku siap menyelesaikan permasalahan yang disampaikan warga.
”Keluhan-keluhan tadi kita sikapi dengan baik, nanti kita selesaikan semua. Sebetulnya itu ada semua seperti yang diutarakan tadi ada yang sudah selesai. Nanti diklarifikasi saja,” ucapnya.
Sementara itu, Camat Pati kota Didik Rudiartono menyampaikan bahwa pihaknya akan menyampaikan tuntutan warga kepada Penjabat (Pj.) Bupati Pati untuk diteruskan ke Inspektorat Daerah selain Organisasi Perangkat Desa (OPD) yang berwenang melakukan audit.
”Hari ini akan kami segera ditindaklanjuti tentunya untuk audit kewenangan dari inspektorat. Kami mencatat semua hasil tersebut dan kami laporkan ke Bupati, selanjutnya akan menurunkan tim inspektorat untuk mengaudit keuangan pemdes Dengkek,” tandasnya.
Editor: Cholis Anwar