Pembina Mutu Hasil Kelautan, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati, Ari Wibowo mengatakan Kabupaten Pati hanya kalah dengan Madura. Ia pun menilai Pati berpotensi menyalip Madura dan menjadi penghasil garam terbesar di Indonesia.
”Pati tertinggi kedua di Indonesia, setelah Madura peringkat pertama. Sebetulnya potensi Pati digarap bisa jadi peluang kalau Pemda (pemerintah daerah) kerjasama swasta,” ujarnya, Rabu (15/1/2025).
Ari Wibowo mengungkapkan, Kabupaten Pati mengandalkan petani tambak di empat kecamatan untuk memproduksi garam. Keempat kecamatan itu yakni, Kecamatan Batangan, Juwana, Wedarijaksa, dan Trangkil.
Para petani di empat wilayah itu mampu menghasilkan produksi garam hingga 324.036 ton selama tahun 2024. Capaian itu lebih tinggi daripada target yang dicanangkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). KPP mematok target hasil produksi garam di Kabupaten Pati mencapai 250 ribu ton.
Kemudian ketika prediksi dari BMKG sudah menyebut ada kemarau panjang, para petani berani masang target’
”Kita capai hampir 325 (ribu) ton, target terlampaui,” imbuhnya.
Murianews, Pati – Kabupaten Pati menjadi raja penghasil garam di Jawa Tengah. Bahkan, produksi garam kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani ini masuk rangking dua di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pembina Mutu Hasil Kelautan, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati, Ari Wibowo mengatakan Kabupaten Pati hanya kalah dengan Madura. Ia pun menilai Pati berpotensi menyalip Madura dan menjadi penghasil garam terbesar di Indonesia.
”Pati tertinggi kedua di Indonesia, setelah Madura peringkat pertama. Sebetulnya potensi Pati digarap bisa jadi peluang kalau Pemda (pemerintah daerah) kerjasama swasta,” ujarnya, Rabu (15/1/2025).
Ari Wibowo mengungkapkan, Kabupaten Pati mengandalkan petani tambak di empat kecamatan untuk memproduksi garam. Keempat kecamatan itu yakni, Kecamatan Batangan, Juwana, Wedarijaksa, dan Trangkil.
Para petani di empat wilayah itu mampu menghasilkan produksi garam hingga 324.036 ton selama tahun 2024. Capaian itu lebih tinggi daripada target yang dicanangkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). KPP mematok target hasil produksi garam di Kabupaten Pati mencapai 250 ribu ton.
”Target kita mengacu pada BMKG karena cuaca sangat berpengaruh, jadi seperti apa kita berani asal menarget. Kalau tahun 2023, target garam kita 200 (ribu) ton, kita lumayan di 2024 ditarget 250 (ribu ton) dari KKP,” bebernya.
Kemudian ketika prediksi dari BMKG sudah menyebut ada kemarau panjang, para petani berani masang target’
”Kita capai hampir 325 (ribu) ton, target terlampaui,” imbuhnya.
Hasil produksi melejit...
Hasil produksi garam paling tinggi pada bulan Oktober yang melejit 85.825,46 ton. Sementara, produksi terendah terjadi pada Mei yakni 250,72 ton karena bulan pertama olah lahan. Sedangkan pada Desember sampai dengan April petambak tak melakukan aktivitas produksi garam.
”Pada musim kemarau Mei persiapan, Juni sampai Agustus efektif empat bulan produksi garam, habis itu sudah tidak ada produksi lagi. November awal masih ada produksi, lalu minggu kedua mulai berkurang, karena hujan lahannya ndak bisa produksi,” paparnya.
Editor: Cholis Anwar