Pengendara lainnya, Akhlis juga berharap jalan Lahar-Tlogowungu tersebut segera diperbaiki. Sebab, jalan ini merupakan akses utama warga Tlogowungu wilayah utara menuju ke kecamatan maupun ke kabupaten.
”Harapannya jalan rusak ini segera diperbaiki oleh pemerintah. Biar tidak cepat rusak diterjang air, di sepanjang jalan juga harus dibuatkan drainase,” tutur dia.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Pati (DPUTR Pati) , Hasto Utomo mengatakan, pada tahun 2025 pemerintah bakal memperbaiki sejumlah jalan yang rusak. Salah satunya Jalan Lahar-Tlogowungu.
Pemerintah Kabupaten Pati (Pemkab Pati) bakal memperbaiki beberapa titik jalan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025. Untuk Jalan Lahar-Tlogowungu dialokasikan Rp 1,47 miliar.
”Anggaran Rp1,4 M cukupnya aspal hotmix. Tapi nanti kalau ada penambahan anggaran bisa pake beton,” ungkap dia.
Sebagaimana diketahui, pada 2023 lalu, jalan Lahar-Tlogowungu mendapatkan bantuan perbaikan dari Pemerintah Pusat. Ini bersandarkan pada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2023 tentang Percepatan Peningkatan Konektivitas Jalan Daerah.
” Lahar-Tlogowungu tahun 2023 kemarin dapat inpres. (Saat ini) masih 800 meter yang rusak di Desa Lahar, itu yang kami usulkan Rp 1,4 M tahun 2025 ini,” pungkas dia.
Murianews, Pati –Jalan Lahar-Tlogowungu Kabupaten Pati mengalami kerusakan parah di sejumlah titik. Warga pun menyindir dengan memasang spanduk bertuliskan, ’Tak semulus janji DPR-ku.’
Jalan Lahar-Tlogowungu Pati, merupakan jalur penghubung empat kecamatan. Masing-masing Kecamatan Tlogowungu, Trangkil, Gunungwungkal dan alternatif menuju Kecamatan Margoyoso.
Namun, kerusakan jalan Lahar-Tlogowungu ini membuat para pengendara yang melintas harus ekstra hati-hati. Warga setempat pun mengeluhkan kondisi jalan rusak tersebut.
Mereka memasang sejumlah spanduk yang bertuliskan sindiran hingga protes. Isi spanduk itu di antaranya, ’Pastikan kendaraan anda bisa terbang melewati jalan ini’, ’Jalan ini tak semulus janji DPR-ku’, hingga Katanya ada pemda jalan rusak aja dibiarin saja’.
Pemasakan spanduk di Lahar-Tlogowungu itu sudah terjadi sejak dua pekan yang lalu. Warga Desa Lahar, Syahputra menyebutkan jalan tersebut sudah rusak sejak satu tahun yang lalu.
Syahputra mengaku pernah terperosok di jalan Desa Lahar yang kondisinya memprihatinkan ini. Pihakya khawatir jika tidak segera diperbaiki, jalan Lahar-Tlogowungu ini bisa memakan korban.
”Rusak sudah satu tahun yang lalu. Kalau spanduk dipasang sekitar 2 pekan lalu. Saya khawatir kalau tidak segera diperbaiki nanti banyak yang terperosok, apalagi kalau hujan seperti ini jalannya licin,” ungkap putra kepada Murianews.com, Senin (21/1/2025).
Akses Utama...
Pengendara lainnya, Akhlis juga berharap jalan Lahar-Tlogowungu tersebut segera diperbaiki. Sebab, jalan ini merupakan akses utama warga Tlogowungu wilayah utara menuju ke kecamatan maupun ke kabupaten.
”Harapannya jalan rusak ini segera diperbaiki oleh pemerintah. Biar tidak cepat rusak diterjang air, di sepanjang jalan juga harus dibuatkan drainase,” tutur dia.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Pati (DPUTR Pati) , Hasto Utomo mengatakan, pada tahun 2025 pemerintah bakal memperbaiki sejumlah jalan yang rusak. Salah satunya Jalan Lahar-Tlogowungu.
Pemerintah Kabupaten Pati (Pemkab Pati) bakal memperbaiki beberapa titik jalan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025. Untuk Jalan Lahar-Tlogowungu dialokasikan Rp 1,47 miliar.
”Anggaran Rp1,4 M cukupnya aspal hotmix. Tapi nanti kalau ada penambahan anggaran bisa pake beton,” ungkap dia.
Sebagaimana diketahui, pada 2023 lalu, jalan Lahar-Tlogowungu mendapatkan bantuan perbaikan dari Pemerintah Pusat. Ini bersandarkan pada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2023 tentang Percepatan Peningkatan Konektivitas Jalan Daerah.
” Lahar-Tlogowungu tahun 2023 kemarin dapat inpres. (Saat ini) masih 800 meter yang rusak di Desa Lahar, itu yang kami usulkan Rp 1,4 M tahun 2025 ini,” pungkas dia.
Editor: Budi Santoso