Salah satu pemilik warung sembel pee yang mengeluh itu adalah, Diyah. Perempuan inni resah lantaran lonjakan harga cabai yang cukup tinggi. Dirinya harus berputar otak untuk menjaga kualitas produk sekaligus mempertahankan pelanggan.
”Harga cabai sekarang sangat tinggi. Ini membuat kami kesulitan untuk mengatur keuangan. Kalau menaikkan harga menu makanan, takut pelanggan kabur. Tapi kalau tidak dinaikkan, keuntungan kami yang berkurang,” ujarn pemilik warung sambel Pee ini Jumat (24/1/2025).
Meski dihantam kenaikan bahan baku masakan yang mahal, pemilik warung Sambel Pee yang berlokasi di Kelurahan Pati Lor, Kecamatan Pati Kota itu, mencoba tetap bertahan dengan harga normal. Meski keuntungan yang diperoleh merosot drastis.
Dikatakannya, harga cabai rawit saat ini tembus Rp 36.000/kilogram. Padahal harga normal sebelumnya adalah Rp 18.000/kilogram.
Sedangkan harga cabai merah, yang sebelumnya diangka Rp 30.000/ kilogram, sekarang tembus Rp 60.000 per kilogram. Kenaikan harga ini membutuhkan penyesuaian yang cukup rumit.
Murianews, Pati – Harga cabai di Kabupaten Pati saat ini tengah melejit. Beberapa pemilik warung makan sambel Pee di Bumi Mina Tani Pati, mbengok alias mengeluh.
Tingginya harga cabai, membuat para pedagang kesulitan untuk menjaga stabilitas harga jual produk kuliner yang ditawarkan. Termasuk para pemilik warung makan Sambel Pee, kuliner yang terkenal di Pati.
Salah satu pemilik warung sembel pee yang mengeluh itu adalah, Diyah. Perempuan inni resah lantaran lonjakan harga cabai yang cukup tinggi. Dirinya harus berputar otak untuk menjaga kualitas produk sekaligus mempertahankan pelanggan.
”Harga cabai sekarang sangat tinggi. Ini membuat kami kesulitan untuk mengatur keuangan. Kalau menaikkan harga menu makanan, takut pelanggan kabur. Tapi kalau tidak dinaikkan, keuntungan kami yang berkurang,” ujarn pemilik warung sambel Pee ini Jumat (24/1/2025).
Meski dihantam kenaikan bahan baku masakan yang mahal, pemilik warung Sambel Pee yang berlokasi di Kelurahan Pati Lor, Kecamatan Pati Kota itu, mencoba tetap bertahan dengan harga normal. Meski keuntungan yang diperoleh merosot drastis.
Dikatakannya, harga cabai rawit saat ini tembus Rp 36.000/kilogram. Padahal harga normal sebelumnya adalah Rp 18.000/kilogram.
Sedangkan harga cabai merah, yang sebelumnya diangka Rp 30.000/ kilogram, sekarang tembus Rp 60.000 per kilogram. Kenaikan harga ini membutuhkan penyesuaian yang cukup rumit.
Dua kali lipat...
Peningkatan harga dua kali lipat ini, telah berlangsung sejak bulan Desember 2024 hingga menjelang akhir bulan Januari 2025 ini. Dirinya berharap harga cabai ini bisa segera menurun.
”Kenaikan harga cabai rawit dan cabai merah sudah terjadi sejak Hari Raya Natal kemarin. Kami sebagai pedagang sangat terasa, hampir tak dapat untung,” keluhnya.
Selain cabai-cabaian, komoditas bawang merah turut mengalami kenaikan harga, jika normalnya diharga Rp 20.000, saat ini di pasaran dijual Rp 40.000 per kilogram.
Meski begitu, Diah tidak tahu persis penyebab lonjakan harga cabai maupun bawang merah. Terlepas dari itu, dia berharap supaya pemerintah segera bergerak untuk membuat harga komoditas tersebut kembali normal.
Dengan begitu, masyarakat kecil tidak semakin terbebani dengan meroketnya harga bumbu-bumbu dapur. Sehingga usaha Warung Sambel Pee yang digelutinya bisa terus eksis.
Editor: Budi Santoso