Kepala Dusun (Kadus) Pulingan, Desa Gunungsari, Suyanto mengatakan pohon jenis randu tersebut tumbang sekitar pukul 06.30 WIB. Penyebabnya, akibat angin kencang yang melanda wilayah tersebut sejak Selasa (4/2/2025) malam.
”Akibat angin kencang sejak tadi malam, sebuah pohon jenis randu berukuran besar tumbang. Sehingga menutup akses Jalan Pulingan-Pangonan,” ujar Suyanto.
Beruntungnya, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun, pohon tumbang menutup jalan menyebabkan jalan tidak dapat dilalui kendaraan selama 3,5 jam. Pohon tumbang berhasil dievakuasi sekitar pukul 10.00 WIB.
”Tadi dari warga melakukan gotong royong untuk evakuasi pohon tumbang. Warga menggunakan mesin pemotong kayu, sehingga baru selesai evakuasi sekitar pukul 10.00 WIB,” terangnya.
Masyarakat pun diminta meningkatkan kewaspadaan saat musim hujan saat ini. Pasalnya, berbagai bencana alam rawan terjadi. Apalagi beberapa kali, Kabupaten Pati dilanda cuaca ekstrem.
Kondisi ini membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati menetapkan status status siaga bencana selama musim hujan ini. Status ini berlaku sejak Desember 2024 hingga Maret 2025.
”Pak Pj Bupati Pati menetapkan Siaga Bencana Hidro metrologi itu sampai akhir Maret 2025. Siaga bencana sajak Desember 2024,” ujar Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati Martinus Budi Prasetya.
Murianews, Pati – Sebuah pohon tumbang terjadi di Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu, Kecamatan Pati, Rabu (5/2/2025). Akibatnya, Jalan Pulingan-Pangonan lumpuh selama 3,5 jam
Kepala Dusun (Kadus) Pulingan, Desa Gunungsari, Suyanto mengatakan pohon jenis randu tersebut tumbang sekitar pukul 06.30 WIB. Penyebabnya, akibat angin kencang yang melanda wilayah tersebut sejak Selasa (4/2/2025) malam.
”Akibat angin kencang sejak tadi malam, sebuah pohon jenis randu berukuran besar tumbang. Sehingga menutup akses Jalan Pulingan-Pangonan,” ujar Suyanto.
Beruntungnya, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun, pohon tumbang menutup jalan menyebabkan jalan tidak dapat dilalui kendaraan selama 3,5 jam. Pohon tumbang berhasil dievakuasi sekitar pukul 10.00 WIB.
”Tadi dari warga melakukan gotong royong untuk evakuasi pohon tumbang. Warga menggunakan mesin pemotong kayu, sehingga baru selesai evakuasi sekitar pukul 10.00 WIB,” terangnya.
Masyarakat pun diminta meningkatkan kewaspadaan saat musim hujan saat ini. Pasalnya, berbagai bencana alam rawan terjadi. Apalagi beberapa kali, Kabupaten Pati dilanda cuaca ekstrem.
Kondisi ini membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati menetapkan status status siaga bencana selama musim hujan ini. Status ini berlaku sejak Desember 2024 hingga Maret 2025.
”Pak Pj Bupati Pati menetapkan Siaga Bencana Hidro metrologi itu sampai akhir Maret 2025. Siaga bencana sajak Desember 2024,” ujar Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati Martinus Budi Prasetya.
Status siaga...
Status siaga bencana bisa meningkat bila bencana banjir, tanah longsor hingga angin kencang atau puting beliung semakin parah.
Martinus menyebutkan status siaga bencana ini ditetapkan lantaran 21 kecamatan di Kabupaten Pati rawan bencana.
Di kawasan gunung, seperti Kecamatan Gunungwungkal, Tlogowungu, Gembong hingga Cluwak rawan terjadi longsor.
Kemudian di kawasan pesisir dan dataran rendah rawan terjadi bencana angin kencang hingga banjir. Apalagi di kecamatan yang di lalui Sungai Silugonggo, seperti Kecamatan Sukolilo, Kayen, Gabus, Pati, Jakenan hingga Juwana.
”Maka masyarakat harus hati-hati saat ada itu. Yang diwaspadai Januari dan Februari. Karena musim hujan puncaknya di dua bulan itu,” pungkas Martinus.
Editor: Supriyadi