Hal ini diungkapkan Kabid Budidaya pada Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati, Andreas Frans. Berdasarkan data yang dihimpun pihaknya, produksi ikan lele di Kabupaten Pati mencapai 12.269 ton pada tahun lalu.
Produksi ikan lele yang tinggi ini menempatkan Kabupaten Pati masuk dalam urutan tiga besar di Jawa Tengah sebagai penghasil ikan lele terbesar. Tiga besar itu ditempati Kabupaten Pati, Kabupaten Demak dan Sukoharjo.
”Di Kabupaten Pati memang sentra yang sangat bagus di Jawa Tengah,” ujar Kabid Budidaya DKP Kabupaten Pati, Andreas Frans.
Salah satu pembudidaya ikan lele di Mustokoharjo, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati, Wardono (64) membenarkan bahwa pembudidaya ikan lele di Pati terbilang banyak.
Di wilayahnya saja, terdapat puluhan tambak ikan lele yang dikelola warga setempat. Selain di Kecamatan Pati, pembudidayaan ikan lele juga tersebar di Kecamatan Tayu dan Kecamatan Trangkil.
”Petambak lele di sini banyak, dari sini sampai sana kok. Petambak di Tayu juga ada, di Trangkil juga ada,” kata Wardono.
Murianews, Pati – Produksi ikan lele di Kabupaten Pati menjadi yang terbesar di Provinsi Jawa Tengah. Dalam setahun, lele yang dihasilkan mampu mencapai 12 ribu ton.
Hal ini diungkapkan Kabid Budidaya pada Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati, Andreas Frans. Berdasarkan data yang dihimpun pihaknya, produksi ikan lele di Kabupaten Pati mencapai 12.269 ton pada tahun lalu.
Produksi ikan lele yang tinggi ini menempatkan Kabupaten Pati masuk dalam urutan tiga besar di Jawa Tengah sebagai penghasil ikan lele terbesar. Tiga besar itu ditempati Kabupaten Pati, Kabupaten Demak dan Sukoharjo.
”Di Kabupaten Pati memang sentra yang sangat bagus di Jawa Tengah,” ujar Kabid Budidaya DKP Kabupaten Pati, Andreas Frans.
Salah satu pembudidaya ikan lele di Mustokoharjo, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati, Wardono (64) membenarkan bahwa pembudidaya ikan lele di Pati terbilang banyak.
Di wilayahnya saja, terdapat puluhan tambak ikan lele yang dikelola warga setempat. Selain di Kecamatan Pati, pembudidayaan ikan lele juga tersebar di Kecamatan Tayu dan Kecamatan Trangkil.
”Petambak lele di sini banyak, dari sini sampai sana kok. Petambak di Tayu juga ada, di Trangkil juga ada,” kata Wardono.
Panen 3 bulan sekali...
Setiap tiga bulan sekali dia mampu memanen ikan lele dari tambaknya sebanyak 1.200 kg. Biasanya, dia mengirim hasil panennya ke Kabupaten Kudus.
”Ini kalau panen 1 ton 2 kuintal, itu satu tambak. Ini ukuran 7x20 meter, ada lima tambak,” ucapnya sembari memberi makan ikan lele di tambaknya.
Untuk lebih meningkatkan hasil budidaya ikan lele ini, DKP Kabupaten Pati bakal membuat asosiasi khusus bagi pembudidaya ikan lele pada taun ini.
Asosiasi ini bertujuan untuk mengkoordinir proses budidaya mulai dari pembenihan hingga penjualan.
Editor: Cholis Anwar