Rabu, 19 November 2025

Selain itu, Arif menambahkan bahwa Buletin Sastra #6 merupakan produk dokumentasi dari berbagai karya penulis yang berasal dari Pati, Kudus, Rembang, dan Jepara.

”Melalui momen ini, kami juga mendokumentasikan karya-karya teman-teman penulis dari wilayah tersebut dalam Buletin Sastra #6 yang menjadi salah satu produk dari Gandrung Sastra,” tambahnya.

Arif yang juga menjabat sebagai Ketua Lesbumi menekankan pentingnya acara ini dalam mendukung pengembangan sastra dan budaya di kawasan Pati Utara.

Penggagas Gandrung Sastra lainnya, Aloet Pathi menambahkan, acara ini menjadi pengingat bahwa Gandrung Sastra belum mati. Meskipun sempat vakum beberapa tahun dan tak menggelar event, gerak menumbuhkan kecintaan terhadap sastra terus dilakukan.

”Kita lahir di Margoyoso. Ada Tugu Sekarjalak yang menjadi sampul buletin Gandrung Sastra. Hasil pendapatan murni untuk kegiatan Gandrung Sastra. Nanti kita keliling menyebarkan semangat sastra,” imbuh Aloet.

Acara Gandrung Sastra #13 pun berjalan sukses dengan beragam diskusi, pembacaan puisi, serta pertunjukan seni yang memukau para peserta.

Dengan tema yang diusung, acara ini berhasil menghadirkan kekayaan budaya dan keindahan sastra dalam bentuk yang lebih berwarna dan beragam, sesuai dengan makna dari tema yang diangkat.

Dengan diluncurkannya Buletin Sastra #6, diharapkan dapat menjadi wadah baru bagi para penulis muda untuk terus berkarya dan memperkenalkan sastra kepada masyarakat luas, serta menjadi bagian dari perkembangan sastra di wilayah Pati Utara dan sekitarnya.

Editor: Cholis Anwar

Komentar

Terpopuler