Murianews, Pati – Program Santunan 10 Ribu Anak Yatim PT Sukun kembali menyambangi Kabupaten Pati, Selasa (11/3/2025). Acara ini disebut sebagai tradisi yang baik dan membuat anak yatim bungah di bulan suci Ramadan.

Acara yang digelar di Safin Arena Pati ini dihadiri Corporate Secretary PT Sukun Deka Hendratmanto, Ketua MUI Pati KH Abdul Karim, Ketua PCNU Pati KH Yusuf Hasyim dan Ketua PD Muhammadiyah Pati KH M Lukman.

Seribu anak yatim di Pati yang dikoordinasikan oleh Lazisnu dan Lazismu berbondong-bondong ke lokasi acara. Mereka tampak bungah menghadiri tradisi PT Sukun yang digelar setiap bulan Ramadan ini.

Santunan 10 Ribu Anak Yatim PT Sukun pun mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak. Ketua MUI Pati KH Abdul Karim menyebutkan program ini merupakan tradisi yang baik dan perlu dilestarikan.

Dirinya meminta kepada para hadirin untuk mendoakan arwah keluarga besar PT Sukun Kudus yang telah berjasa sehingga acara ini terselenggara. Kiai Karim juga berharap tradisi ini diteruskan oleh keluarga PT Sukun generasi selanjutnya.

”Semoga mereka yang telah merintis dan berupaya mendampingi anak yatim, semoga mendapat ampunan dan mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah. Keluarga yang meneruskan diberikan kekuatan oleh Allah SWT untuk meneruskan tradisi yang baik ini,” tutur dia.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua PCNU Pati KH Yusuf Hasyim. Ia berharap kerja sama PT Sukun dengan Lazisnu dan Lazismu ini bisa terus berlanjut.

Bisa Terus berlanjut...

”Kami berharap kerja sama ini bisa berlanjut. Ini bentuk dari kepedulian perusahaan terhadap yatama dan dhuafa. Semoga semua perusahaan bisa mengikuti. Tradisi yang baik yang perlu diikuti perusahaan yang lain,” tutur Kiai Yusuf.

Corporate Secretary PT Sukun Deka Hendratmanto, menjelaskan Program Santunan 10 Ribu Anak Yatim PT Sukun ini sudah berlangsung delapan tahun atau sewindu. Setiap tahunnya setidaknya sebanyak 10 ribu anak yatim dari 10 kabupaten/kota mendapatkan santunan Sukun.

“Total ada 10 ribu setiap tahunnya. Terima kasih kelada Lazisnu dan Lazismu. Kami akan kesulitan bila tidak menggandeng teman-teman Lazisnu dan dan Lazismu. Kami mohon doa untuk kelanjutan. Semoga tradisi ini terus berlanjut,” ujar Deka Hendratmanto.

Editor: Budi Santoso