Warga pun berharap wilayah hulu sungai dilakukan reboisasi, sehingga penyerapan air di Pegunungan Kendeng bisa optimal. Mereka menilai gundulnya wilayah hulu juga memicu banjir terjadi.
Murianews, Pati – Ratusan rumah warga Desa Ketitangwetan, Kecamatan Batangan terendam banjir, Sabtu (16/3/2025). Banjir ini disebabkan karena tanggul sungai yang melintasi desa tersebut jebol.
Salah satu warga Jomo Hadi, meengatakan, banjir datang menggenangi rumahnya sekitar pukul 02.00 WIB dinihari tadi. Penyebab banjir, akibat jebolnya tanggul Sungai Widodaren.
”Banjir mulai datang sekitar pukul 02.00 WIB. Waktu itu warga mau sahur tiba-tiba air datang. Penyebabnya ya karena tanggul Sungai Widodaren jebol,” ujar Jomo Hadi.
Beruntung, saat air datang, warga sudah terbangun karena ingin sahur sehingga mereka masih sempat menyelamatkan barang-barangnya. Saat ini, air masih menggenangi rumah-rumah warga.
”Kita langsung menyelamatkan perabotan agar tak terendam banjir,” ungkap Jomo Hadi.
Sebelum tanggul jebol, sejumlah wilayah Kabupaten Pati diguyur hujan lebat sejak Sabtu (15/3/2025) sore. Ditambah kiriman air hujan dari Pegunungan Kendeng membuat tanggul tak mampu menahan air dan akhirnya jebol.
Warga lainnya, Udin mengatakan akibat banjir ini, aktifitas warga lumpuh. Selain banjir menggenangi rumah warga, banjir juga menggenangi sejumlah fasilitas umum, seperti sekolah dan sejumlah musholah.
”Ratusan rumah warga terendam banjir, dengan ketinggian bervariasi antara 30 cm sampai 70 cm. Banjir yang datang secara tiba tiba datang ya warga panik menyelamatkan barang-barangnya,” imbuh Udin.
Bukan pertama kali...
Banjir bukan pertama kali terjadi di Desa Ketitangwetan. Pada tahun lalu, banjir juga menggenangi ratusan rumah warga. Penyebabnya sama, hujan deras memicu tanggul jebol dan menimbulkan banjir.
Warga pun berharap wilayah hulu sungai dilakukan reboisasi, sehingga penyerapan air di Pegunungan Kendeng bisa optimal. Mereka menilai gundulnya wilayah hulu juga memicu banjir terjadi.
Editor: Anggara Jiwandhana