Pati Jadi Lumbung Padi di Jateng, Bupati Sampaikan Ini ke Petani
Umar Hanafi
Senin, 7 April 2025 13:59:00
Murianews, Pati – Bupati Pati, Sudewo menghadiri panen raya padi serentak, Senin (7/4/2025). Ia pun mengungkapkan Kabupaten Pati akan menjadi salah satu lumbang padi terbesar di Jawa Tengah.
Panen raya serentak ini digelar di 14 provinsi di seluruh Indonesia. Kabupaten Pati menjadi salah satu lokasi panen raya. Yakni di kawasan persawahan Desa Tendas, Kecamatan Tayu.
Sejumlah instansi turut hadir dalam acara itu. Di antaranya Wakil Bupati Pati Risma Ardhi Chandra, Dandim 0718/Pati Letkol Inf Jon Young Saragi, AKBP Dandy Ario Yustiawan serta pimpinan instansi vertikal (Bulog, BPS, Balai Wilayah Sungai dan Gudang PT Pupuk Indonesia).
Pada kesempatan itu, Sudewo menyampaikan rasa bangganya kepada para petani padi asal Kabupaten Pati.
Ia mengungkapkan produksi pertani mencapai 350 ton padi selama satu tahun. Hal ini menempatkan Kabupaten Pati menjadi salah satu lumbang padi terbesar di Jawa Tengah. Pati menempati urutan kelima.
”Pati menjadi lumbung padi Jawa Tengah. Pati termasuk peringkat ke lima. Ada Kabupaten Blora, Demak, dan lainnya. Kita tingkatkan dengan perbaikan irigasi yang baik,” tutur Sudewo kepada Murianews
Karena hal ini, Kabupaten Pati mempunyai surplus padi sebesar 200 ribu ton dalam satu tahun. Pasalnya, kebutuhan beras di Kabupaten Pati selama satu tahun hanya 150 ribu ton.
”Kabupaten Pati cukup baik karena punya surplus sebesar 200 ribu ton. Kebutuhan Padi Kabupaten Pati itu sekitar 150 ribu ton. Kita mampu memproduksi 350 ribu ton. Artinya kita bisa menyumbangkan beras untuk nasional 200 ribu ton. Mudah-mudahan busa kita tingkatkan pada tahun 2025,” tutur dia.
Mengapresiasi...
Dalam kesempatan itu, Bupati Sudewo juga mengapresiasi para petani di Pati khususnya Desa Tendas bersama para penyuluh pertanian serta elemen terkait yang telah berkolaborasi penuh semangat.
Mereka dinilai telah melakukan gotong royong dalam memajukan sektor pertanian bersama daerah lain dalam mendukung program swasembada pangan nasional.
”Kegiatan ini bukan hanya sekedar merayakan hasil kerja keras petani-petani di Desa Tendas dan sekitarnya, tetapi juga bagian dari gerakan nasional,” ujarnya.
Kedepannya, Sudewo berkomitmen penuh untuk optimalisasi penyerapan gabah petani Pati oleh Bulog dan memastikan stabilisasi harga gabah kering panen dari petani minimal sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Gabah Kering Panen (GKP) Rp. 6.500,00/kg.
Semua dilakukan agar tercapai kesejahteraan para petani dan keberlanjutan pertanian.
Kemudian, mempermudah akses pupuk, benih, pengairan dan kemudahan permodalan bagi petani; memperkuat sarana, prasarana dan penerapan teknologi pertanian; mendorong regenerasi petani muda dan membuka akses pasar hasil pertanian yang lebih luas dan berkelanjutan.
”Harapan agar momentum ini menjadi pemicu semangat baru bagi seluruh petani di Kabupaten Pati serta elemen terkait lainnya di bidang pertanian untuk terus maju bersama agar kehidupan petani lebih sejahtera, lahan pertanian produktif, dan terwujud kedaulatan pangan,” tandasnya.
Editor: Anggara Jiwandhana



