Selain itu, pembukaan lowongan pekerjaan itu juga sebagai bentuk mendukung pemerintah dalam mengurangi jumlah pengangguran di Kabupaten Pati.
”Alhamdulillah yang datang melebihi ekspektasi kami. Sebuah kebanggaan bagi kami bisa khurmat warga NU se-Kecamatan Gembong,” terang Zaenuri, Ketua Ranting NU Desa Wonosekar.
Dalam agenda tersebut, hadir Ketua MWCNU Gembong, beserta seluruh jajarannya dan semua Pengurus Ranting NU se-Kecamatan Gembong.
Murianews, Pati – Klinik Pratama MWC NU Winong, Kabupaten Pati, Jawa Tengah membuka lowongan kerja untuk tenaga kesehatan (nakes).
Kabar itu disampaikan Ketua PCNU KH Yusuf Hasyim dalam acara Halalbihalal MWCNU Gembong di halaman Masjid Hidayatul Muttaqin Dukuh Mijen, Desa Wonosekar, Kecamatan Gembong, Sabtu (19/4/2025).
Ia mengatakan, kuota lowongan kerja itu yakni sebanyak 30 nakes. Klinik Pratama pertama milik NU di Pati tersebut dirintis Lazisnu Kecamatan Winong.
”Klinik Pratama MWC NU Winong sedang membuka lowongan kesehatan untuk tiga puluhan tenaga medis,” ungkapnya.
Pada halalbihalal itu, KH Yusuf meminta warga NU turut merasa memiliki dan menghidupkan organisasi NU yang beridiri sejak 1926 itu.
Dirinya meminta Nahdliyin untuk mendukung program-program NU agar tujuan melayani ummat akan segera terwujud.
Dengan berdirinya klinik pratama MWC NU Winong itu, ia berharap peran NU semakin dirasakan masyarakat.
Mengurangi Jumlah Pengangguran...
Selain itu, pembukaan lowongan pekerjaan itu juga sebagai bentuk mendukung pemerintah dalam mengurangi jumlah pengangguran di Kabupaten Pati.
Sebagai informasi, Halalbihalal MWC NU Kecamatan Gembong itu diikuti seribuan warga Nahdliyin.
”Alhamdulillah yang datang melebihi ekspektasi kami. Sebuah kebanggaan bagi kami bisa khurmat warga NU se-Kecamatan Gembong,” terang Zaenuri, Ketua Ranting NU Desa Wonosekar.
Dalam agenda tersebut, hadir Ketua MWCNU Gembong, beserta seluruh jajarannya dan semua Pengurus Ranting NU se-Kecamatan Gembong.
Selain KH Yusuf Hasyim, Ketua PCNU Gembong juga KH Musthofa Ubaydillah yang memberikan petuah di akhir pertemuan.
Editor: Zulkifli Fahmi