Jumat, 11 Juli 2025

Murianews, Pati – Produksi padi di Jawa Tengah terus menurun dalam beberapa tahun terakhir. Lalu apa penyebabnya?

Bencana banjir saat musim hujan dan kekeringan saat musim kemarau disebut menjadi penyebabnya.

Hal ini diungkapkan oleh Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah Eks Karesidenan Pati di Pendapa Kabupaten Pati, Senin (21/4/2025).

Acara ini diikuti Bupati di lima kabupaten. Yakni Bupati Pati Sudewo, Bupati Jepara Witiarso Utomo, Bupati Kudus Sam'ani Intakoris, Bupati Rembang Harno dan Bupati Blora Arief Rohman.

Dalam paparannya, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menjelaskan produksi padi di Jawa Tengah cenderung menurun setiap tahunnya. Pada 2017 lalu, produksi padi di Jateng menembus 11,39 juta ton, kemudian menurun menjadi 10,49 juta ton (2018) dan 9,65 juta ton (2019).

Lalu kembali menurun menjadi 9,48 juta ton (2020), naik sedikit 9,61 juta ton (2021), kembali turun 9,35 juta ton (2022) dan menjadi 9,08 juta ton pada tahun 2023 lalu.

”(Permasalahannya) nek ketigo ora iso cewok, nek rendeng ora iso ndodok (kalau musim kemarau tidak bisa cebok (kekeringan), kalau musim hujan tidak bisa jongkok (banjir),” ungkap Ahmad Luthfi.

Kondisi ini terjadi di beberapa wilayah di Jawa Tengah. Khususnya eks karesidenan Pati. Baik Kabupaten Pati, Blora, Kudus maupun Rembang. Bencana banjir dan kekeringan menguntai petani setiap tahunnya.

Prioritas... 

  • 1
  • 2

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler