Tak hanya di Kabupaten Pati. Sejumlah petani di kecamatan di Kabupaten Kudus juga dinilainya menjadi korban banjir akibat meluapnya Sungai Juwana.
”Ada beberapa kecamatan, ada kecamatan Margorejo, Kayen, Pati, Gabus, Juwana, Jakanan dan Sukolilo. Di wilayah kudus ada kecamatan Jekulo, Kecamatan Mejobo,” kata dia.
”Jadi stop penambangan liar dan harus ada reboisasi di pegunungan Kendeng dan Muria. Kalau musim kemarau sumber-sumber air mati. Saat ini kami harus mengirit (saat musim kemarau),” pungkasnya.
Murianews, Pati – Aktivitas tambang liar di Pegunungan Kendeng maupun di Gunung Muria dinilai merugikan para petani di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Serikat Petani Pati pun mendesak Pemerintah segera menutup tambang liar di dua wilayah tersebut.
Ketua Serikat Petani Pati Kamelan mengatakan tambang liar yang menjamur di Pegunungan Kendeng memicu percepatan pendangkalan Sungai Juwana. Selain itu, tambang liar juga membuat kawasan hutan gundul.
”Kami serikat petani Pati terkait penambangan liar membuat cepatnya pendangkalan sungai yang sangat ekstrem sekali,” ujar Kamelan, Sabtu (3/5/2025).
Hal ini memicu berbagai bencana alam di Kabupaten Pati. Bila musim hujan, para petani dihantui dengan banjir. Pasalnya, sering kali Sungai Juwana tak kuat menampung air dan membuat air meluber ke sawah petani.
”Penambangan liar juga membuat hutan gundul sehingga tidak ada resapan air dan bila hujan rawan banjir dan mengakibatkan sedimentasi yang sangat parah di Sungai Juwana. Pendangkalan ini mengakibatkan bila curah hujan tinggi banjir akan menggenangi lahan,” tutur dia.
Ribuan hektare lahan pertanian di Kabupaten Pati pun sering kali menjadi korban banjir. Ia mengatakan para petani di Kabupaten Pati pun merugi hingga puluhan miliar bila banjir menerjang.
”Berdasarkan catatan kami ada ribuan hektare yang kebanjiran dan tak bisa terselamatkan. Saat musim tanam tidak bisa menanam lebih awal. itu di sepanjang di aliran Juwana,” lanjut dia.
Sungai meluap....
Tak hanya di Kabupaten Pati. Sejumlah petani di kecamatan di Kabupaten Kudus juga dinilainya menjadi korban banjir akibat meluapnya Sungai Juwana.
”Ada beberapa kecamatan, ada kecamatan Margorejo, Kayen, Pati, Gabus, Juwana, Jakanan dan Sukolilo. Di wilayah kudus ada kecamatan Jekulo, Kecamatan Mejobo,” kata dia.
Pihaknya pun mendesak pemerintah untuk tegas dan menutup tambang liar di Pegunungan Kendeng maupun Gunung Muria. Bila aktivitas ilegal tersebut terus dibiarkan, pihaknya khawatir kerusakan alam semakin besar, begitupula kerugian petani.
”Jadi stop penambangan liar dan harus ada reboisasi di pegunungan Kendeng dan Muria. Kalau musim kemarau sumber-sumber air mati. Saat ini kami harus mengirit (saat musim kemarau),” pungkasnya.
Editor: Cholis Anwar
