”Ini yang perlu diwaspadai karena beberapa kejadian hujan deras dengan durasi agak panjang menyebabkan banjir di beberapa wilayah di Pati. Seperti terjadi di Penanggungan, Batangan, Tambakromo, Angkatan Lor. Ini sesuatu di luar perkiraan kita di akhir April dan Mei ternyata curah hujan masih tinggi,” ungkap dia.
Dirinya juga mengajak masyarakat untuk senantiasa ikut memelihara tanggul dan tidak menanam rumput gajah di tanggul. Pasalnya, menanam rumput di atas tanggul bisa meningkatkan resiko tanggul jebol hingga mengakibatkan banjir.
”Upaya memelihara tanggul sungai menghadapi banjir perlu kita tingkatkan,” pungkasnya.
Murianews, Pati – Bencana banjir masih menjadi ancaman bagi puluhan desa di Kabupaten Pati, Jawa Tengah saat musim kemarau tahun 2025 ini. Pasalnya, hujan diprediksi masih terjadi dalam beberapa waktu ke depan.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Pati Martinus Budi Prasetya mengatakan, BMKG sejatinya telah memprediksi terjadi pergantian musim hujan ke musim kemarau pada bulan April hingga Mei.
Namun, perkiraan itu berbeda dari apa yang terjadi di lapangan. Hujan deras masih mengguyur Kabupaten Pati hingga akhir Mei 2025 ini. Bahkan pada pertengahan bulan ini sejumlah desa di Kabupaten Pati banjir lantaran intensitas hujan yang tinggi.
”Sehingga prediksi dari BMKG, pergantian pancaroba mundur juga pada bulan Agustus. Sementara Bulan September kita sudah memasuki musim pengujan. Sehingga musim kemarau di Pati ini pendek dan meskipun kemarau masih ada curah hujan,” ujar Martinus kepada Murianews.com, Kamis (29/5/2025).
Kondisi ini membuat Martinus mengingatkan kepada masyarakat tentang bahaya banjir saat musim kemarau ini.
Puluhan desa yang tersebar di delapan kecamatan pun masih diliputi ancaman banjir. Desa-desa di Kecamatan yang berpotensi banjir yakni, mulai dari Kecamatan Sukolilo, Kayen, Gabus, Tambakromo, Pati, Jakenan, Juwana hingga Kecamatan Batangan.
Waspada...
”Ini yang perlu diwaspadai karena beberapa kejadian hujan deras dengan durasi agak panjang menyebabkan banjir di beberapa wilayah di Pati. Seperti terjadi di Penanggungan, Batangan, Tambakromo, Angkatan Lor. Ini sesuatu di luar perkiraan kita di akhir April dan Mei ternyata curah hujan masih tinggi,” ungkap dia.
Dirinya juga mengajak masyarakat untuk senantiasa ikut memelihara tanggul dan tidak menanam rumput gajah di tanggul. Pasalnya, menanam rumput di atas tanggul bisa meningkatkan resiko tanggul jebol hingga mengakibatkan banjir.
”Upaya memelihara tanggul sungai menghadapi banjir perlu kita tingkatkan,” pungkasnya.
Editor: Anggara Jiwandhana