Kamis, 20 November 2025

Murianews, Pati – Ratusan pengidap HIV/AIDS di Kabupaten Pati terkena efek samping pergantian obat Antiretroviral (ARV). Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati pun angkat suara. 

Berdasarkan hasil pendampingan yang dilakukan oleh Rumah Matahari Pati, sejumlah pengidap HIV/AIDS mengalami efek samping setelah obat ARV diganti sejak awal bulan Juni 2025 lalu. 

Semula obat ARV bagi Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) berjenis Tenofovir, Lamivudine, dan Dolutegravir (TLD). Namun obat tersebut kini diganti menjadi Tenofovir, Lamivudine, Efavirenz (TLE).

Ada bermacam efek samping yang dirasakan ODHA di Kabupaten Pati akibat pergantian satu salah jenis obat itu. Dari mulai alami mual hingga gatal-gatal.

Menanggapi hal itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati, Luky Pratugas Narimo membenarkan adanya pergantian obat ARV tersebut. Ia juga tak menampik bahwa pergantian obat itu menimbulkan efek samping.

”Ini kita diskusikan dengan teman-teman di P2B. Karena terus terang yang jenis TLE ini punya efek samping yang lebih daripada TLD,” kata dia, Rabu (2/7/2025). 

Luky menyebut stok obat ARV jenis TLD diberikan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI). Namun saat ini, jenis obat tersebut sedang kosong.

”Kebetulan yang TLD ini kosong. Karena kita bergantung dari droping pusat. Kemenkes. Dari Kemenkes sudah kita upayakan komunikasi tapi memang tidak ada karena repokusing itu,” ujarnya.

Cari Solusi...

  • 1
  • 2

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler