Rabu, 19 November 2025

Soal pengusulan Situs Patiayam jadi Cagar Budaya Peringkat Nasional, Helmi mengatakan Situs Patiayam sangat berpotensi karena temuan fosilnya sangat banyak sekali. Bahkan, kemarin baru saja ada penemuan fosil gajah purbakala utuh.

”Bukan tidak mungkin ada temuan fosil manusianya. Karena temuan manusianya masih kurang ini, baru ada gigi dan beberapa organ lain. Tapi alat yang dipergunakan manusia seperti kapak batu itu sudah ditemukan. Itu memperlihatkan ciri adanya manusia,” jelasnya.

Helmi menjelaskan, untuk menjadi cagar budaya peringkat nasional, pengajuannya harus bertahap dari kabupaten/kota, provinsi, baru kemudian nasional. Jika memungkinkan, pengajuan itu akan dilanjutkan sampai tingkat dunia.

”Jika pemerintah daerah serius melestarikan alamnya, bukan tidak mungkin Situs Patiayam bisa jadi warisan dunia,” kata Helmi.

Petugas Museum Patiayam, Ari Mustakim, menjelaskan, saat ini Museum Patiayam punya koleksi 10 ribu fosil dan mayoritas ditemukan di wilayah Kudus yaitu di Desa Terban, Gondoharum, Klaling, dan Dukuh Kedungmojo, Desa Tanjungrejo. Kemudian sebagian kecil di Pati, yaitu Banyuurip, Wangunrejo, Badegan, Sokobubuk, dan Sokokulon.

”Potensinya hampir sama, harus dikembangkan. Di Pati, Daerah Sudo (Desa Wangunrejo) ini banyak temuan fosil. Kemarin baru ditemukan dua fragmen gading dan kepala banteng Purbakala di Kawasan Pati. Kemudian ada penemuan alat budaya juga,” beber dia.

Editor: Budi Santoso

Komentar

Terpopuler