Dapur MBG Wajib Laik Higiene, Dinkes Pati Gencarkan Pelatihan
Umar Hanafi
Jumat, 18 Juli 2025 17:31:00
Murianews, Pati – Dapur umum program Makan Bergizi Gratis (MBG) alias Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) wajib mengantongi Sertifikasi Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS). Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati pun gencarkan pelatihan.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Pati, Etty Irianingrum mengungkapkan SPPG memiliki tim penjamah atau petugas.
Tugasnya yakni menyediakan Makanan Bergizi Gratis (MBG) dengan sasaran anak sekolah, ibu hamil, balita dan ibu menyusui.
Untuk menjamin keamanan ini, para tim penjamah SPPG ini wajib mengantongi Sertifikasi Laik Higien dan Sanitasi (SLHS). Maka dari itu pihaknya mengencarkan pelatihan.
”Proses menyediakan makanan sehat dan bergizi itu ada penjamahnya yang belanja sampai didistribusikan. SPPG harus melalui pelatihan keamanan pangan olahan siap saji. Itu ranah dari Kemenkes. Kita dapat surat edaran dari Kemenkes,” ujar dia, Jumat (18/7/2025).
Dinkes Pati telah memberikan pelatihan ke sejumlah SPPG di Kabupaten Pati untuk mendapatkan sertifikat penyuluhan keamanan pangan sejak akhir tahun 2024 lalu.
Sertifikat penyuluhan keamanan pangan ini juga sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan Sertifikasi Laik Higien dan Sanitasi (SLHS). Sertifikat ini wajib dimiliki SPPG untuk menjalankan program MBG.
Selain pelatihan , ada tiga syarat lainnya untuk mendapatkan SLHS. Antara lain yakni penanggung jawab SPPG atau SPPI sudah mempunyai sertifikat, kemudian hasil Infeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) memenuhi syarat dan uji kualitas lingkungan.
Rekomendasi...
”Setelah 4 syarat terpenuhi baru dinas kesehatan membuat rekomendasi untuk diterbitkan SLHS,” pungkasnya.
Salah satunya SPPG yang berada mendapatkan pelatihan ini yakni, Yayasan Berkah Lancar Indonesia.
Ketua Yayasan Berkah Lancar Indonesia, Donny Eko mengaku bersyukur pihaknya telah mendapatkan pelatihan dari Dinkes Pati. Menurutnya, pelatihan ini menjadi modal penting untuk menjalankan MBG.
”Pelatihan ini merupakan sebagai dasar untuk relawan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi yang bersifat wajib agar ketika sudah beroperasi relawan sudah mempunyai bekal bagaimana cara memasak dan menyajikan makanan yang higienis dan lezat dengan jumlah yang begitu besar,” katanya.
Pihaknya pun optimistis bisa menjalankan program MBG sesuai dengan peraturan yang ada setelah mendapatkan pelatihan ini.
”Kami percaya bahwa dengan peningkatan kapasitas para relawan melalui pelatihan dan sertifikasi ini, akan tercipta SDM yang unggul di bidang penjamah makanan siap saji dengan peraturan-peraturan yang telah disampaikan oleh narasumber dari dinas kesehatan,” tuturnya.
Yayasan Berkah Lancar Indonesia siap mendukung dan berkolaborasi dalam program-program lanjutan. Sekaligus membuka diri terhadap kerja sama lintas sektor demi mewujudkan masyarakat Pati yang lebih sehat, sejahtera, dan bebas stunting.
Editor: Supriyadi



