Bupati Pati Sudewo meyakini hal ini bisa terjadi mengingat banyaknya potensi di Kabupaten Pati. Baik nila salin, bandeng, udang paname hingga potensi di bidang pertanian.
”Contoh ikan nila salin potensi besar sekali. Lahan 180 ribu hektare lebih. Nanti diberikan bantaun Menteri Desa dan Menteri KKP soal pakannya, cara budidaya agar meningakatkan produksi,” tutur dia.
Sudewo mengatakan produksi ikan nila salin di Kabupaten Pati sendiri mencapai lebih dari 7.500 ton selama setahun.
”Tahun 2024 itu 7500 ton untuk ikan nila salin. Siklus panen 3 kali panen. Nanti dengan bantuan kementerian agar lebih modern bisa lebih banyak,” pungkas dia.
Murianews, Pati – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto melirik potensi perikanan di Kabupaten Pati, Jawa Tangah. Ia pun mendorong sejumlah desa di Bumi Mina Tani menjadi desa ekspor.
Hal ini diungkapkan saat kunjungannya di Pendapa Kabupaten Pati, Kamis (24/7/2025).
Yandri Susanto menilai desa-desa di Kabupaten Pati mempunyai segudang potensi untuk di kembangkan. Baik potensi di bidang perikanan, pertanian hingga pariwisata.
”Kami ingin melihat langsung potensi yang ada di Pati untuk menjadi produk unggulan. Karena Pak Prabowo punya astacita yang keenam yaitu membangun dari bawah, dari desa untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan,” ungkap dia.
Dirinya pun siap memetakan potensi desa-desa di Kabupaten Pati dan siap memasarkan produk desa-desa di Kabupaten Pati.
”Kita petakan desa-desa di Kabupaten Pati, kita kelompokkan nanti yang bisa kita lakukan. Kita nanti cari pangsa pasar sehingga nanti produk desa meningakat hasilnya. Hilirisasi produk desa,” kata dia.
Ia pun meyakini, desa-desa di Kabupaten Pati bisa menjadi desa ekspor. Yakni desa yang bisa memproduksi komoditas ekspor dan bisa memasarkan produknya ke luar negeri.
”Desa ekspor insyaAllah nanti desa-desa di Pati bisa menjadi desa ekspor langsung ke negara tujuan,” tandas dia.
Bupati Pati yakin bisa...
Bupati Pati Sudewo meyakini hal ini bisa terjadi mengingat banyaknya potensi di Kabupaten Pati. Baik nila salin, bandeng, udang paname hingga potensi di bidang pertanian.
”Contoh ikan nila salin potensi besar sekali. Lahan 180 ribu hektare lebih. Nanti diberikan bantaun Menteri Desa dan Menteri KKP soal pakannya, cara budidaya agar meningakatkan produksi,” tutur dia.
Sudewo mengatakan produksi ikan nila salin di Kabupaten Pati sendiri mencapai lebih dari 7.500 ton selama setahun.
”Tahun 2024 itu 7500 ton untuk ikan nila salin. Siklus panen 3 kali panen. Nanti dengan bantuan kementerian agar lebih modern bisa lebih banyak,” pungkas dia.
Editor: Cholis Anwar
