Geger Siswa SMPN 8 Pati Jadi Korban Percobaan Penculikan, Ini Faktanya
Umar Hanafi
Jumat, 1 Agustus 2025 17:25:00
Murianews, Pati – Warga Pati, Jawa Tengah, dihebohkan dengan kabar dugaan percobaan penculikan oleh orang tak dikenal alias OTK. Korbannya adalah seorang siswi SMPN 8 Pati.
Isu tersebut beredar dalam bentuk pesan singkat yang di sejumlah grup WhatsApp. Dalam pesan itu tertuliskan terjadinya aksi percobaan penculikan setelah pulang sekolah.
Adapun pesannya adalah seperti berikut.
Kepada Yth Bapak ibu Walikelas mohon bisa disampaikan kepada anak anak : Kemarin hari Selasa 29 juli di SMP 8 Pati terjadi percobaan penculikan setelah pulang sekolah, siswi yang menunggu dijemput orang tuanya di pinggir jalan, tiba tiba didatangi 2 orang yang turun dari mobil dan anak tersebut dipaksa masuk ke mobil tapi ketahuan penjaga sekolah, akhir nya pelaku melarikan diri.
Disampaikan ke anak anak jika menunggu jemputan untuk berada di dalam lingkungan sekolah, jangan dipinggir jalan jauh dan anak-anak selalu waspada terhadap orang yang tidak dikenal.. Terima kasih.
Kabar ini pun dikonfirmasi Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan atau Plt Disdikbud Pati Andrik Sulaksono, Jumat (1/8/2025).
Ia membenarkan adanya peristiwa tersebut. Namun dia memastikan tidak ada korban karena masih sebatas percobaan.
”Dari informasi yang kami terima memang ada kejadian seperti itu tapi belum sampai dibawa sudah ketahuan penjaga,” kata Andrik.
Imbauan...
Atas kejadian ini, Andrik pun memberikan imbauan kepada SMPN 8 Pati maupun sekolah yang lainnya untuk lebih memberikan perhatian lebih kepada para siswa saat berada di luar. Pihak dinas, berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi.
”Kami harap pihak sekolah dapat meningkatkan pengawasan saat jam kepulangan sekolah. Meski kami berharap kejadian itu tak terulang kembali,” imbau dia.
Sementara itu Kapolsek Pati Kota Iptu Heru Purnomo mengatakan akan melakukan pengecekan terhadap isu tersebut. Pihaknya telah menurunkan timnya untuk melakukan pemeriksaan.
”Kami lakukan pendalaman terlebih dahulu,” tandas Iptu Heru.
Editor: Anggara Jiwandhana
