Menurutnya, indikator keberhasilan Pemerintah salah satunya turunya angka kemiskinan ekstrem. Meskipun banyak program yang dijalankan Pemerintah namun kemiskinan ekstrem tak turun, ia menilai hal tersebut tak ada guananya.
”Kalau kemiskinan turun maka berhasil pemerintah dearah. Kalau kemiskinan tidak tercapai maka (program) omong kosong,” pungkas dia.
Murianews, Pati – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi mengumpulkan pemerintah kabupaten (Pamkab) se-Muria Raya di Pendapa Kabupaten Pati, Senin (4/8/2025). Mereka diajak untuk lebih serius menangani kemiskinan ekstrem.
Sejumlah Bupati di Muria Raya tampak hadir dalam acara tersebut. Di antaranya Bupati Pati Sudewo, Bupati Kudus Sam'ani Intakoris, Bupati Jepara Witiarso Utomo hingga Bupati Rembang Harno.
Acara itu juga dihadiri sejumlah anggota Polresta Pati, Kodim 0718/Pati, pendamping PKH, kepala desa, BPS hingga sejumlah dinas di Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Pati.
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi memaparkan para Pemkab di Muria Raya dan sejumlah instansi ini dikumpulakan untuk menanggulangi kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah.
Mereka diminta bekerja bersama agar angka kemiskinan di Jateng dan masing-masing kabupaten bisa menurun.
”Kalian dikumupkan di sini itu tugasnya ini (menangani kemiskinan ekstrem),” ujar Gubernur Jateng Ahmad Luthfi.
Gubernur Jateng maengatakan sebernarnya wakil bupati, wakil walikota hingga wakil gubernur diminta menangani kemiskinan ekstrem oleh Kementerian Dalam Negeri. Namun menurutnya, hal itu tidak cukup.
Permendagri...
”Berdasarkan Permendagri, para wakil diminta mengatasi kemiskinan. Tapi itu tidak cukup. Maka perlu juga bupati, Gubernur hingga Bibinsa/Bhabinkamtibmas agar masyarakat terlayani,” ujar dia.
Menurutnya, indikator keberhasilan Pemerintah salah satunya turunya angka kemiskinan ekstrem. Meskipun banyak program yang dijalankan Pemerintah namun kemiskinan ekstrem tak turun, ia menilai hal tersebut tak ada guananya.
”Kalau kemiskinan turun maka berhasil pemerintah dearah. Kalau kemiskinan tidak tercapai maka (program) omong kosong,” pungkas dia.
Editor: Supriyadi