Kamis, 20 November 2025

Pada kejadian itu, dirinya berusaha menunjukkan KTP. Tetapi tangannya dihadang dan dipiting oleh seseorang. Atas tindakan ini Toni dan kawannya berusaha melarikan diri. Tapi beberapa orang aparat ikut menendangnya.

”Kemudian polisi ikut menendang dan teman saya. Ada sekitar 50 orang (polisi). Makanya di muka saya kelihatan kayak bekas sepatu ya. Kalau tidak salah kena tendangan saat terbaring,” katanya menjelaskan.

Berutungnya, ada salah satu anggota TNI yang menarik tubuhnya dan berusaha mengangkat badannya. Dirinya terselamatkan dari amukan sejumlah orang yang diduga preman dan aparat tersebut.

”Saat ditarik TNI, ada polisi yang masih menendang. Saat itu dompet saya jatuh, uang di dompet saya hilang Rp 1,2 juta. Dua HP saya disita polisi,” ungkapnya menceritakan kejadian yang dialaminya di Demo Pati.

Tak berhenti di sana, Toni dan kawannya kemudian disekap di sebuah ruangan kecil. Di sana ada kurang lebih 11 orang. Dirinya disekap sekitar pukul 13.30 WIB sampai jam 17.00 WIB. Dirinya berhasil keluar setelah Kuasa Hukum AMPB lainnya, Nimerodin Gulo membebaskannya.

Ketika dikonfirmasi, Kasihumas Polresta Pati Ipda Hafid Amin mengaku tak mengetahui kejadian itu. Pihaknya siap mengecek kebenaran insiden di Demo Pati tersebut.

”Kami konfirmasi dulu,” kata Kasi Humas Polresta Pati, Ipda Hafid Amin.

Sementara itu, Bupati Pati Sudewo tidak bisa dikonfirmasi mengenai kejadian di Demo Pati yang melibatkan Kuasa Hukum AMPB ini. Bupati Pati Sudewo tak menjawab sambungan telepon yang dilakukan Murianews.com.

Editor: Budi Santoso

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler