Gerakan ini muncul lantaran pihaknya tidak mau dipimpin oleh pejabat yang terindikasi terlibat tindak pidana korupsi.
Dirinya pun berpesan kepada Bupati Pati Sudewo untuk memenuhi panggilan lembaga antirasuah itu. Mengingat Sudewo telah dipanggil KPK pada Jumat (22/8/2025) kemarin namun tak hadir.
Murianews, Pati – Aliasnsi Masyarakat Pati Bersatu menegaskan jika mereka tidak akan mengadakan aksi demo pada 25 Agustus 2025. Sebaliknya, ribuan warga Pati akan mengirimkan surat cinta untuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan korupsi Bupati Pati Sudewo.
Aksi surat cinta untuk KPK ini bertujuan untuk mendesak KPK agar segera menetapkan Bupati Pati Sudewo sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap.
Koordinator aksi Saiful Huda mengatakan pengiriman surat yang dilakukan oleh warga Kecamatan Tayu pada Jumat (22/8/2025) hanyalah permulaan. Ia berharap gerakan ini bisa diikuti oleh seluruh kecamatan di Pati.
”Terkait berkirim surat ke KPK yang dilakukan oleh masyarakat di Tayu itu harapannya menjadi pemantik wilayah kecamatan lain melakukan hal yang sama,” ujar Saiful kepada Murianews.com, Sabtu (23/8/2025).
Rencananya ribuan warga Kabupaten Pati bakal berkirim surat ke KPK pada Senin (25/8/2025) lusa.
Pihaknya menargetkan ribuan warga Pati serentak mengirimkan surat ke KPK agar Bupati Pati Sudewo segera ditetapkan menjadi tersangka kasus korupsi proyek pembangunan jalur kereta api di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan.
”Ini menjadi gerakan kolektif untuk berkirim surat. Bisa berlanjut di hari kemudian dam target kami 200.000 dan puncak berkirim surat tanggal 25 yang di mana titik sentral Kabupaten Pati kita berkirim surat antar pos kecamatan Pati Kota,” tutur dia.
Awal gerakan...
Gerakan ini muncul lantaran pihaknya tidak mau dipimpin oleh pejabat yang terindikasi terlibat tindak pidana korupsi.
”Terkait dugaan korupsi yang menyeret Bupati Pati Sudewo. Karena masyarakat Pati berharap memiliki pemimpin bukan orang yang terindikasi korup apalagi yang bermental korup,” kata dia.
Dirinya pun berpesan kepada Bupati Pati Sudewo untuk memenuhi panggilan lembaga antirasuah itu. Mengingat Sudewo telah dipanggil KPK pada Jumat (22/8/2025) kemarin namun tak hadir.
”Jika sudah dipanggil KPK, Bupati Sudewo harus koperatif menghadiri panggilan tersebut karena itu bagian kita bersama memiliki pemimpin yang tidak,” tandas dia.
Editor: Anggara Jiwandhana