Rabu, 19 November 2025

 

Sementara itu, Irianto Budi Utomo mengaku kaget saat diberi tolak angin. Ia menyebut tak paham maksud dari aksi itu.

”Kaget ketika didatangi mau dikasih kalong tolak angin. Kebetulan tolak angin tadi ada yang bocor malah kotor. Makanya saya menolak. Artinya apa saya tidak tahu,” ungkapnya.

Irianto mengaku dirinya tetap menghargai berjalannya pansus pemakzulan Sudewo ini. Menurutnya pansus ini adalah aspirasi masyarakat.

”Gerindra sendiri juga mengusulkan tentang dibentuk hak angket. Pansus dibentuk itu dari aspirasi. Pansus berdiri obyektif. Artinya tidak condong sana tidak condong sini. Pansus dibentuk menggali informasi yang didapat dari dinas yang ada,” tuturnya.

Namun, ia memberikan catatan bahwa pansus pemakzulan Sudewo tak bisa menjustifikasi. Irianto menyebut tugas pansus yakni untuk menggali informasi.

”Perlu diketahui pansus tidak boleh menjustis apa yang didapat dari informasi itu. Kita menggali informasi tidak boleh menjustis. Adapun berakhirnya seperti apa kita tidak tahu. Pansus jalan apa adanya. Kita sampaikan di Paripurna. Kesimpulan seperti apa disampaikan ke Mahkamah Agung. Kami tidak bisa menilai Sudewo lengser atau tidak,” pungkasnya. 

Editor: Anggara Jiwandhana

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler